Suara.com - Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe, diproyeksikan unggul dalam Pilkada Maluku Utara 2024 berdasarkan hasil hitung cepat.
Hasil ini mengukuhkan Sherly sebagai sosok pemimpin yang mampu mematahkan stereotip dengan statusnya sebagai "triple minority," yakni perempuan, Tionghoa, dan Kristen Protestan, di wilayah mayoritas Muslim.
Menurut hitung cepat lembaga survei Indikator Politik, pasangan Sherly-Sarbin meraih 50,73 persen suara, jauh meninggalkan tiga pasangan lainnya.
Pasangan nomor 1, Husain Alting-Asrul, berada di posisi kedua dengan 25,32 persen, disusul pasangan Muhamad Kasuba-Basri (12,55 persen) dan Aliong Mus-Sahril (11,4 persen).
Baca Juga: KPU RI Umumkan Rekapitulasi Suara Pilkada Pada 15 Desember, Ini Tahapannya
Unggulnya Sherly Tjoanda di hasil quick count dianggap mencerminkan kematangan demokrasi di Maluku Utara.
Banyak pihak memuji keberhasilan Sherly yang menggantikan suaminya, Benny Laos, mantan Bupati Pulau Morotai yang meninggal dunia pada Oktober 2024 lalu.
Ibu dua anak itu tak hanya meneruskan jejak suaminya, tetapi juga berhasil membangun kepercayaan masyarakat melalui pendekatan inklusif dan rekam jejak yang solid.
Kemenangan Sherly Tjoanda sontak mendapat sorotan luas, baik di media sosial maupun masyarakat umum. Akun X @Zaarazhar menganggap hal ini menarik, mengingat status triple minority Sherly.
Baca Juga: Pamer Nyoblos di Pilkada 2024, Luna Maya Malah Kena Julid Bapak-bapak gegara Belum Nikah
"Background beliau yang 'triple minority' dan sementara unggul di Maluku Utara yang 74 persen Muslim benar-benar menegaskan hari ini Maluku itu tanah yang damai dan 'katong samua basudara,'" tulisnya seperti dikutip pada Kamis (28/11/2024).
Sejumlah netizen juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan Sherly tak lepas dari kerja keras dan reputasi baik almarhum Benny Laos sebagai Bupati Pulau Morotai.
"Berdasarkan track record, Benny Laos bagus pas jadi bupati. Orang Malut pun udah cukup tersadarkan dengan kasus pencucian uang AGK (Abdul Gani Kasuba)," tulis seorang pengguna media sosial.
Selain itu, Sherly Tjoanda digadang-gadang menjadi salah satu gubernur perempuan termuda dalam sejarah Maluku Utara, dengan usia 40 tahun.
Hasil quick count ini memang masih bersifat sementara. Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi suara secara bertahap hingga 16 Desember 2024 untuk menentukan apakah Sherly Tjoanda akan menjadi gubernur Maluku Utara selanjutnya atau tidak.
Kontributor : Chusnul Chotimah