Suara.com - Kuasa hukum Agus Salim, Farhat Abbas memastikan pihaknya tidak ikut campur dalam klausul perdamaian dengan Pratiwi Noviyanthi, yang dianggap kontroversial oleh Denny Sumargo.
Seluruh poin kesepakatan, termasuk donasi berkelanjutan sampai Agus Salim sembuh, bersumber dari inisiatif Pratiwi Noviyanthi sendiri.
“Itu dari mereka sendiri. Mereka sendiri juga yang bilang, kalau uangnya habis, mau donasi lagi,” ujar Farhat Abbas di kediamannya kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
![Suasana mediasi Pratiwi Noviyanthi dan tim kuasa hukum Agus Salim di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (26/11/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/26/57715-suasana-mediasi-pratiwi-noviyanthi-dan-tim-kuasa-hukum-agus-salim.jpg)
Bahkan menurut versi Farhat Abbas , pihaknya sudah meminta pemberhentian kerja sama dengan Pratiwi Noviyanthi. Tidak perlu lagi ada kegiatan donasi untuk Agus Salim kalau hanya memicu masalah.
“Saya udah bilang, nggak usah kerja sama lagi, nggak apa-apa. Mereka yang nggak mau,” terang Farhat Abbas.
Pihak Pratiwi Noviyanthi, disebut Farhat Abbas, juga menambahkan klausul bahwa kerja sama hanya bisa diselesaikan kalau kedua pihak sepakat.
Sementara dari pembicaraan terakhir sebelum kesepakatan gagal, pihak Pratiwi Noviyanthi menyatakan masih ingin melanjutkan kegiatan donasi untuk membantu pengobatan Agus Salim.
“Saya sebenernya nggak mau. Cuma ya itu tadi, mereka bilang, ini nggak bisa diputus sepihak,” kata Farhat Abbas.
Farhat Abbas sebelumnya juga meluruskan perihal poin kontroversial dalam klausul perdamaian Pratiwi Noviyanthi dan Agus Salim, yang oleh Denny Sumargo dianggap memperkaya salah satu pihak.
Menurut Farhat Abbas, Denny Sumargo tidak sepenuhnya memahami maksud di balik poin donasi berkelanjutan yang tidak bisa diputus satu pihak.