Suara.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut dua, Dharma Pongrekun, menunjukkan sikap santai dan penuh humor dalam menanggapi hasil Pilkada 2024 yang digelar hari ini, Rabu (27/11/2024).
Menempati posisi terakhir dengan perolehan sekitar 10 persen suara menurut quick count, Dharma tidak larut dalam kekecewaan, melainkan sudah memikirkan langkah berikutnya untuk tetap produktif.
Dalam cuitannya di platform X, pria berusia 58 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya mendapat berbagai saran dari banyak pihak terkait kariernya setelah Pilkada.
Ada yang menyarankannya menjadi komedian, mengingat gaya humornya yang sering mencairkan suasana, atau mencoba peruntungan sebagai influencer. Namun, Dharma merasa bidang tersebut bukan jalannya.
Baca Juga: Potret Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil Nyoblos di Bandung
"Banyak yang tanya abis ini saya mau ke mana. Ada yang kasih saran jadi komedian, tapi jokes saya selera bapak-bapak. Jadi influencer, saya nggak bakat buat endorse orang," tulis Dharma Pongrekun.
Alih-alih mengikuti saran tersebut, pasangan Kun Wardana ini memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, yakni berdagang pakaian. Dharma bahkan bercanda bahwa profesi ini lebih realistis baginya untuk menata masa depan.
"Pilihan terakhir, yang paling realistis, saya mau jadi tukang kaus. Setidaknya, saya bisa ada pemasukan lagi lima tahun ke depan," lanjut purnawirawan Polri tersebut.
Respons netizen terhadap cuitan Dharma Pongrekun beragam, mayoritas memberikan pujian atas sikap optimisnya. Beberapa bahkan menyarankan bisnis yang cocok.
"Jualan Nasi Kari, Pak. Nanti dikasih name KARIAGE KUN," komentar netizen.
"Bikin podcast bahas elit global, konspirasi, peradaban dunia, climate exchange dll. Asli saya bakalan nonton," tambah netizen lain.
Dharma Pongrekun sering menarik perhatian publik dengan program-program inovatif saat mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta.
Calon independen yang tidak didukung oleh partai mana pun ini dikenal sering melontarkan pernyataan kontroversial, seperti menyebut pandemi Covid-19 sebagai agenda asing dan kritik terhadap keamanan data Indonesia, yang kemudian terbukti dengan serangkaian kasus kebocoran data.
Dalam debat Pilgub, Dharma bahkan mengusulkan pembangunan cepat infrastruktur seperti flyover dan underpass dalam tujuh hari dengan teknologi mutakhir.
Diajuga menjanjikan penghapusan pajak PB1 untuk UMKM dan rumah makan serta PBB bagi pegawai tertentu. Program unggulannya, "Getuk Tular Adab," bertujuan meningkatkan pendapatan warga dari rumah dengan membentuk tim ekonomi adab.
Sayangnya, paslon nomor urut 2 ini harus mengakui keunggulan lawannya, yakni Ridwan Kamil-Suswono (nomor 1) dan Pramono Anung-Rano Karno (nomor 3).
Kontributor : Chusnul Chotimah