Suara.com - Viralnya kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang, GRO oleh Aipda R, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang pada Minggu (24/11/2024) ikut disorot komika Abdur Arsyad.
Lewat sebuah unggahan di X, Rabu (27/11/2024), Abdur Arsyad mempertanyakan peran Natalius Pigai sebagai Menteri HAM, yang menurutnya tidak berbuat apa-apa sampai beberapa hari setelah peristiwa.
“Pace, cuma mau kasih tahu, ada anak SMA kena tembak polisi di Semarang. Ko su hilang ka lenyap ni?,” tanya Abdur Arsyad.
Keluhan Abdur Arsyad sempat direspon salah satu pengguna X, yang mengirimkan pernyataan tertulis Natalius Pigai soal kasus oknum polisi tembak siswa di Semarang.
Dalam unggahan akun X resminya, Natalius Pigai mengatakan sudah mengutus staf untuk menaruh atensi khusus ke kasus oknum polisi tembak siswa di Semarang.
“Saya sudah perintahkan staf untuk monitoring kasus ini secara serius,” tulis Natalius Pigai.
Pernyataan Natalius Pigai dibalas lagi oleh Abdur Arsyad. Ia meminta sang menteri untuk bertindak cepat dalam menangani kasus yang memicu amarah publik ke instansi kepolisian itu.
“Oke, cepat. Jang lama,” sahut Abdur Arsyad.
Cara Abdur Arsyad mengutarakan keresahan atas kinerja Natalius Pigai sebagai Menteri HAM pun direspon pengguna X lain.
Baca Juga: Kronologi Siswa SMK Tewas Diduga Ditembak Polisi Versi Kapolrestabes Semarang
Ada yang meminta Abdur Arsyad untuk benar-benar ikut memberikan atensi terhadap kasus viral yang kini sudah ditangani Polda Jateng tersebut.
“Kawal bang. Nggak percaya gue sama si Pigai,” kata pemilik akun @panjidanumaya.
Muncul pula komentar pengguna X yang menyoroti keberanian Abdur Arsyad dalam mengkritik pemerintah. “Kasih paham, the real atasan nyuruh bawahan,” ucap pemilik akun @helloandrian.
Kasus oknum polisi tembak siswa di Semarang jadi viral gara-gara munculnya perbedaan versi dari kedua pihak.
Menurut versi polisi, Aidpa R awalnya melepas tembakan karena ingin membubarkan tawuran anak muda yang terjadi di kawasan Semarang Barat, yang saat itu melibatkan GRO.
Sementara menurut versi pihak sekolah, GRO adalah salah satu murid berprestasi dan tidak punya catatan kelakuan buruk. GRO bahkan tercatat sebagai salah satu anggota paskibra yang baru memenangkan lomba baris-berbaris untuk sekolahnya.