Suara.com - Provinsi Jawa Tengah mendadak jadi sorotan warganet di X (dulunya Twitter) di tengah perhitungan sementara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Jumlah perolehan suara sementara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin diketahui lebih unggul dibanding paslon lawan, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Sayangnya, keunggulan paslon 2 dibanding paslon 1 membuat warganet heboh dan menghujat warga Jawa Tengah yang memilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Seperti yang terlihat dalam cuitan akun X @karimasoyou pada Rabu (27/11/2024), tampak hasil quickcount Ahmad Luthfi-Taj Yasin sebesar 60,69 persen suara dari 58,75 persen data yang masuk.
Baca Juga: dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Sementara perolehan paslon 1 adalah 39,31 persen suara pada pukul 15.00 WIB.
Melihat hasil yang baru setengah itu rupanya membuat pemilik akun @karimasoyou geram.
"Dikasih pilihan cagub lulusan Harvard yang gelarnya ada 5, Jateng malah pilih orang dari instansi yang bikin bocah dicor, tragedi Kanjuruhan, dan kasus dar der dor lainnya. Mantap," cuitnya.
Dalam kolom komentar pun, warganet yang lain seolah menyindir kontroversi-kontroversi yang pernah ditudingkan kepada Ahmad Luthfi sebagai mantan Kapolda Jawa Tengah.
Terlepas dari kekesalan tersebut, benarkah Andika Perkasa memiliki 5 gelar dan lulusan Universitas Harvard?
Baca Juga: Denny Sumargo Ingin Libatkan Kementrian Sosial, Donasi Agus Salim Bakal Selesai
Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan di Akademi Militer (Akmil) pada 1987 silam dan mengawali karirnya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran kopassus.
Mantan Panglima TNI ini mengawali pendidikan S1 di Universitas Terbuka dan mengambil jurusan Manajemen Ekonomi dan mendapat gelar S.E.
Lalu, ia melanjutkan studi militer di The Military College of Vermount, Norwich University, Amerika Serikat pada 1999 silam. Pada 2003, ia pun mengambil kursus di National War College, National Defense University, Washington D.C, Amerika Serikat.
Kemudian, Andika Perkasa meneruskan di Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat, pada 2004 dengan gelar master kebijakan publik.
Andika Perkasa juga mendapat gelar doktor dari The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, George Washington University, Amerika Serikat pada 2005.
Atas latar belakang pendidikannya itu, Andika Perkasa bergelar S.E., M.A., M.Sc., M.Phil, Ph.D.
Lalu, bagaimana dengan pendidikan Ahmad Luthfi?
Berbeda dengan Andika Perkasa, Ahmad Luthfi lebih berfokus pada pendidikan kepolisian. Ia pernah mengenyam pendidikan S1 pada 1990 dan S2 pada 1995, tetapi tidak diketahui nama perguruan tingginya.
Hanya saja, riwayat pendidikan kepolisiannya cukup mentereng, yakni:
- Diktap Polri (1992)
- Daspa Serse (1994)
- Dikjur Pa Provos (1995)
- Selapa Polri (2000)
- Sespim Polri (2005)
- Lemhanas PPRA (2017)
Selain pendidikan di atas, Ahmad Lutfi juga menempuh pendidikan umum, di antaranya SD lulus pada 1978, SMP lulus pada tahun 1981, SMA lulus pada tahun 1984.