Suara.com - Alwin Jabarti Kiemas, tersangka kasus judi online (judol) pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), menjadi sorotan usai muncul kabar bahwa ia adalah keponakan Megawati Soekarno Putri.
Alwin merupakan salah satu pengelola beberapa situs judi online melalui perannya sebagai CEO PT Djelas Tandatangan Bersama (TekenAja).
Bersama dua tersangka lain, Alwin berkoordinasi untuk memanipulasi sistem pemblokiran verifikasi situs dengan bantuan Komdigi.
Alwin disebutkan beberapa kali mengaku sebagai keponakan dari Ketua Umum PDIP.
Baca Juga: Duta Tak Mau Sering-sering Ajak Putrinya Manggung Bareng Sheila On 7: Nanti Nggak Bisa Ujian Kuliah
"Apalagi ke berbagai pihak dia (Alwin Jabarti Kiemas) memperkenalkan diri sebagai keponakan Ketum PDIP," tulis akun X @/PartaiSocmed.
Lalu, siapa orang tua Alwin Jabarti Kiemas dan apa hubungannya dengan Megawati?
Diketahui, Alwin Jabarti Kiemas merupakan anak dari pasangan Santayana Kiemas dengan Tjung Khairani. Santayana merupakan adik dari Taufik Kiemas, suami Megawati.
Berdasarkan sejumlah sumber, Santayana Kiemas merupakan anak keempat dari 11 bersaudara. Salah satunya adalah Taufik Kiemas.
Santayana Kiemas merupakan pebisnis sekaligus politikus. Ia pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR pada Pemilu 2024 dengan Dapil Banten 1. Dahulu, ia mendapat dukungan dari PDIP.
Baca Juga: Gilga Sahid Tak Izinkan Happy Asmara Main Film Romantis Bareng Lelaki Lain
Sementara pada 2012 silam, Santayana Kiemas menjabat sebagai Presiden Komisaris RS Siloam Palembang, Sumatera Selatan.
Sayangnya, sangat sedikit informasi terkait Santayana Kiemas. Bahkan, ia pernah mengatakan tidak mau banyak diekspos ke publik.
Bantahan dari pihak PDIP
Kabar bahwa Alwin merupakan keponakan Megawati pun dibantah oleh Ketua DPP PDIP Bidang Hukum Nasional, Ronny Talapoessy.
"Yang bersangkutan bukan keluarga dan juga bukan kader PDI Perjuangan," ujar Ronny.
Juru Bicara PDIP Chico Hakim mencurigai adanya politisasi hukum di masa tenang ini.
"Dalam proses pemilu, kami sering menghadapi penyusupan dan infiltrasi. Kasus Alwin Jabarti Kiemas yang baru diungkap pada masa tenang setelah ditahan sebulan sebelumnya adalah contoh nyata politisasi hukum," ujar Chico lewat keterangan tertulis.