Bahasa kemanuasiaan turut diperlihatkan melalui film kedua, Saba yang dibawa oleh sutradara Maksud Hossain dari Bangladesh. Berfokus pada ikatan antara ibu dan anak perempuan, Saba mencerminkan ketakutan serta keputusasaan atas kehidupan yang kita jalani ketika kita terjebak dalam usia yang semakin tua nan tubuh yang semakin rapuh.
Apa yang dipresentasikan Saba tak sekadar mewakili Tanah Air mereka, Bangladesh, namun juga Tanah Air kita, Indonesia. Ketakutan atas ketidakpastian di masa tua diiringi pertanyaan soal nasib keluarga dan orang-orang tersayang juga menggema dalam darah rakyat Indonesia--dan sekali lagi, sinema menjadi jendela refleksi.
![Tim AFP Alternativa Film Awards and Festival 2024 [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/25/30431-tim-afp-alternativa-film-awards-and-festival-2024.jpg)
Pemutaran dua film tersebut adalah bagian utama Alternativa Film Awards and Festival 2024, yang masih disusul dengan agenda tak kalah menarik, Industry Days.
Industry Days merupakan program profesional transformatif, yang digelar selama tiga hari dan dirancang untuk memberdayakan para sineas baru melalui berbagi pengetahuan, inspirasi, dan jaringan. Tujuan dari agenda ini adalah mempertemukan para sineas dan pembawa perubahan dari Asia Tenggara dan Global Utara.
Pembicara terkemuka termasuk sutradara pemenang Berlinale Film Festival, Steffi Niederzoll dan peneliti dampak Carol Misorelli akan hadir dalam agenda ini. Industry Days digelar bersama The Human Rights Film Network, InDocs, dan JAFF, serta La Corriente del Golfo--yang didirikan oleh Gael García Bernal dan Diego Luna untuk memperkuat ikatan budaya antara para sineas dari Global Selatan.
Pendaftaran untuk Pemutaran Film Festival dan Industry Days dibuka dengan jumlah tempat terbatas. Jangan lewatkan kesempatan dan temukan informasi lebih lanjut tentang Alternativa Film Awards & Festival 2024, melalui Instagram @alternativa.film.sea.