Suara.com - Lina Mukherjee menghabiskan hampir 17 bulan di Lapas Kelas II A Wanita Palembang Sumatera Selatan. Ia menjadi terpidana atas kasus penistaan agama.
Setelah bebas, Lina Mukherjee bercerita kepada Suara.com tentang hari-hari yang dijalani di lapas. Kehidupan sederhana menjadi gambaran kondisi selebgram 34 tahun selama di sana.
Dimulai saat Lina Mukherjee tidur bersama 40 narapidana di satu kamar. Ia melalui hari-hari tersebut tanpa ada pembeda dirinya adalah seorang publik figur di Jakarta.
Masih seputar kehidupan sederhana, Lina Mukherjee juga merasakan mengonsumsi nasi cadong. Ini adalah makanan yang disajikan kepada warga binaan di lapas.
Baca Juga: Lina Mukherjee Dikasih Duit oleh Dinar Candy dan Isa Zega, Lebih Banyak dari..
"Nasi cadong itu bahasa di sini. Kalau di sana namanya ompreng. Ya, aku makan juga," cerita Lina Mukherjee disaat ditemui di Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (21/11/2024).
Lina Mukherjee bercerita, nasi cadong atau ompreng tidak seperti yang banyak orang pikirkan. Ia mendapat makanan layak, lengkap dengan lauk pauk yang sehat dan enak.
"Ayam, daging, sehat dan enak kok. Sayur dan buah-buahan juga ada. Ya walaupun porsinya tidak terlalu banyak," ucapnya.
Dari situ pula, Lina Mukherjee belajar hidup sederhana. Ia yang biasanya bisa menghabiskan belasan juta per hari, harus hidup irit selama di lapas.
"Kalau di Jakarta kan bisa menghabiskan Rp 12 juta sehari, di sana Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu," tutur konten kreator Bollywood ini.
Baca Juga: Lina Mukherjee Akhirnya Bebas Usai Dipenjara Kasus Penistaan Agama
Uang-uang tersebut ada yang berasal dari kocek sendiri, keluarga hingga bantuan teman-teman artis. Beberapa waktu lalu, Lina Mukherjee sempat menyebutkan beberapa orang yang sering membantu saat di lapas.
Mereka ada Dinar Candy, Saipul Jamil, Bubah Alfian, Anisa Bahar hingga Isa Zega.