Suara.com - Inul Daratista baru saja mengalami musibah setelah karyawannya yang sangat dipercaya tega menggasak harta bendanya hingga dia mengalami kerugian.
Karyawan Inul yang bekerja sebagai office boy (OB) itu mulanya menjadi salah satu karyawan yang memiliki kinerja yang cukup baik. Karena merasa percaya dengan karyawannya itu, Inul tidak memecatnya meskipun Indonesia sedang dilanda Covid-19 pada 2020 lalu.
Dalam acara Pagi-pagi Ambyar di Trans TV, penyanyi dangdut yang terkenal dengan goyang ngebor itu mengaku sudah memaafkan mantan karyawannya itu, namun dia menegaskan jika proses hukum akan tetap berjalan.
Baca Juga: Terinfeksi Bakteri Langka di Usus, Inul Daratista Dilarikan ke Rumah Sakit
“Saya sih orangnya memaafkan kok, karena semua manusia itu kan punya khilaf, ada salah dan pasti ada kekurangan,” ujar Inul dikutip dari kanal YouTube Trans TV Official pada Jumat (22/11/2024).
Meskipun sudah memaafkan, Inul merasa tindakan mantan karyawannya itu sudah keterlaluan hingga membuat banyak pihak dirugikan, sehingga dia bertekad ingin memberikan efek jera dengan melanjutkan proses hukum.
“Tapi untuk tindakannya kan tidak bisa dimaafkan, Karena kan udah melibatkan banyak orang. Wis ngerepotin bapak-bapak polisi yang tiap hari kerja nguber-nguber, nyari-nyari, ngelipet kemana-mana tiap hari,” kata Inul.
“Belum lagi orang-orang kita biaya materi dan tenaga kan juga berbulan-bulan” ucapnya melanjutkan.
Disinggung total kerugian yang dialaminya, pelantun lagu Goyang Inul itu mengaku tidak mengetahui persis total kerugian yang dialaminya. Hanya saja ditaksir mencapai lebih dari Rp 500 juta mengingat banyaknya barang yang digasak mantan karyawannya itu.
Baca Juga: Pose Bareng Aurel Hermansyah, Balasan Menohok Inul Daratista Dibilang Cuma Cantik di Instagram
“Nggak hitung ya, pokoknya mobil satu, BPKP tiga itu enggak tahu digadain berapa duit,” tuturnya.
Inul mengatakan jika ada beberapa barang yang digasak mantan karyawannya itu, di antaranya satu unit mobil Avanza, tiga buah BPKP yang digadaikan, laptop, hingga uang petty cash perusahaan bernilai puluhan juta rupiah.
“Ya kemungkinan (Rp 500 juta), kan kita nggak tahu satu BPKB-nya digadain piro kan nggak tahu,” tandasnya.
Saat hal tersebut dikonfirmasi mantan karyawannya yang kini sudah jadi tersangka, Inul mengatakan jika mantan karyawannya itu mengaku jika mobil dan uang yang diambilnya sudah habis.
“Dia bilang nggak ada, mobilnya udah dijual, duitnya udah abis,” pungkasnya.
Kontributor : Rizka Utami