Suara.com - Film Samsara karya Garin Nugroho sukses mencuri perhatian di dunia perfilman Indonesia, setelah memenangkan empat Piala Citra di Festival Film Indonesia (FFI) 2024.
Samsara menceritakan tentang seorang laki-laki miskin yang membuat perjanjian dengan Raja Kera melalui ritual gelap demi kekayaan, Namun tindakannya justru membawa kutukan bagi istri dan anaknya.
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang film Samsara yang bersinar di FFI 2024.
1. Meraih Empat Piala Citra
Samsara memenangkan Piala Citra untuk kategori Sutradara Terbaik untuk Garin Nugroho, Pengarah Sinematografi Terbaik, Penata Musik Terbaik, dan Penata Busana Terbaik di FFI 2024.
Baca Juga: Borong 7 Piala Citra! Ini Link Nonton Jatuh Cinta Seperti di Film-Film: Legal dan Resmi
Penghargaan ini menunjukkan apresiasi tinggi terhadap berbagai aspek artistik yang ada dalam film tersebut.
2. Film Bisu yang Unik
Samsara adalah film bisu, yang berarti tidak ada dialog di dalamnya. Meski demikian, film ini tetap mampu menyampaikan cerita dengan sangat kuat melalui visual yang indah dan musik yang memikat.
Garin Nugroho memadukan musik tradisional Bali dengan musik elektronik, menciptakan pengalaman sinematik yang unik dan tak terlupakan.
3. Latar Belakang Bali Tahun 1930
Garin Nugroho memilih latar waktu tahun 1930, sebuah era penting dalam sejarah Bali. Pada masa itu, banyak ilmuwan dan seniman, seperti Walter Spies, datang ke Pulau Dewata.
Era tersebut juga dipenuhi dengan perpaduan budaya lokal dan global yang memikat, yang tercermin dalam estetika film Samsara.
4. Mengangkat Tema Magic Realism Mysticism
Tema magic realism mysticism atau realisme magis mistik menjadi inti dari cerita Samsara. Tema ini dianggap relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang akrab dengan tradisi mistis dan mitologi.
Garin menyebut tema ini sebagai sesuatu yang universal dan menarik bagi semua kalangan.
5. Gaya Sinematik yang Memukau
Dengan sinematografi yang memenangkan penghargaan, Samsara menawarkan visual yang kaya dengan nuansa Bali pada era 1930-an. Setiap adegan dipenuhi detail artistik yang memperkuat tema dan cerita.
Samsara dibuat dengan format hitam putih yang semakin menambah nuansa klasik dalam ceritanya.
6. Dibintangi Aktor dan Aktris Berbakat
Film ini menampilkan jajaran pemain ternama, termasuk Ario Bayu, Juliet Widyasari Burnett, I Putu Bagus Bang Sada Graha Saputra, Valentine Payen-Wicaksono, hingga seniman Bali seperti Cok Sawitri dan I Ketut Arini.
Kehadiran mereka memperkuat karakter dan cerita yang disampaikan. Bagi yang belum tahu, Valentine Payen merupakan istri dari Ario Bayu.
7. Bakal Tayang di JAFF 2024
Samsara mendapatkan kehormatan menjadi pembuka di ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024. Sebelumnya film ini telah tayang perdana di Esplanade Concert Hall Singapura pada 10 Mei 2024.
Bagi yang ingin menyaksikan di JAFF 2024, Samsara akan diputar di Empire XXI Yogyakarta pada 30 November mendatang pukul 20.00 WIB di bebapa studio yang ditentukan.
Film Samsara bukan sekadar tontonan, tetapi juga pengalaman mendalam yang memadukan seni visual, musik, dan cerita yang menyentuh jiwa. Jangan sampai melewatkan film ini!
Kontributor : Chusnul Chotimah