Cerita Oka Antara yang Ambisius dan Kisahnya Menghadapi Pilkada Penuh Ketegangan di Film Wanita Ahli Neraka

Kamis, 21 November 2024 | 13:56 WIB
Cerita Oka Antara yang Ambisius dan Kisahnya Menghadapi Pilkada Penuh Ketegangan di Film Wanita Ahli Neraka
Oka Antara berperan sebagai Wahab di Film Wanita Ahli Neraka. (Dok: Visinema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film horor terbaru, Wanita Ahli Neraka, dari Visinema Pictures mengangkat kisah yang bukan hanya penuh kengerian, tetapi juga relevan dengan situasi Pilkada yang sedang ramai diperbincangkan.

Terutama bagi Oka Antara yang memerankan Wahab, seorang pemilik peternakan yang memutuskan untuk maju sebagai kepala daerah di tempat tinggalnya. Sebagai tokoh ambisius, cara Wahab untuk mencapai tujuannya ternyata membawa kengerian tersendiri, terutama bagi istrinya, Farah (diperankan oleh Febby Rastanty).

Ambisi Wahab untuk Menjadi Pemimpin Daerah

Wahab bukanlah sosok sembarangan; dia adalah seorang peternak yang dikenal di lingkungannya dan memiliki kharisma yang membuatnya disukai. Di film ini, Wahab digambarkan sebagai sosok yang rela menghalalkan segala cara demi ambisinya. Ketika kompetisi Pilkada semakin memanas, Wahab mulai mencari jalan pintas agar posisinya aman dan yakin ia bisa menang dalam pemilihan. Tapi di balik senyum dan pidato-pidato optimisnya, ada sisi kelam yang hanya diketahui oleh orang-orang terdekatnya, terutama Farah sang istri.

Di Balik Pintu Rumah Tangga Wahab dan Farah

Wanita Ahli Neraka bukan sekadar horor yang mencekam, tetapi juga cerita refleksi tentang kekuasaan, kepercayaan, dan pengorbanan dalam hubungan. Di balik kehidupan rumah tangga Wahab dan Farah yang tampak tenang, ternyata tersembunyi rahasia gelap yang membuat siapa pun akan bergidik ngeri.

“Di sini penonton akan diajak untuk bertanya-tanya, apakah Wahab benar-benar mencintai istrinya atau hanya melihat Farah sebagai bagian dari rencananya? Melalui karakternya, Wahab menggambarkan bagaimana ambisi bisa menjadi sisi kelam yang berbahaya,” ungkap Oka.

Mencari Jalan Pintas atau Menjaga Integritas?

Film ini memberikan pertanyaan reflektif yang relevan dengan kondisi Pilkada yang akan berlangsung pada November mendatang. Apakah seorang calon pemimpin, seperti Wahab, seharusnya berpegang pada nilai dan integritas? Ataukah dia akan tergoda untuk mengambil jalan pintas yang berbahaya? Bagaimana jika apa yang dilakukan Wahab dalam film ini tidak lagi sekadar fiksi, melainkan gambaran dari realitas yang mungkin saja nyata dan terjadi?

Baca Juga: Sinopsis Film Wicked: Ketika Ariana Grande Jadi Penyihir Cantik

Kengerian yang ditampilkan dalam film ini menjadi sebuah metafora dari bagaimana ambisi bisa menggerus moralitas. Penonton akan menyaksikan bagaimana pilihan-pilihan Wahab sebagai calon pemimpin tidak hanya mempengaruhi dirinya sendiri tetapi juga orang-orang terdekatnya, terutama Farah yang harus menghadapi kengerian sebagai seorang istri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI