Suara.com - Maria, ibunda E siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang disuruh minta maaf bersujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto angkat bicara ihwal peristiwa memilukan tersebut.
Melalui tayangan ulang di akun X @Opposisi6890, Maria menegaskan mengenai kesalahpahaman yang terjadi antara E dengan putra Ivan Sugianto. Menurut Maria, putranya tak pernah mengejek putra Ivan dengan menyamakan seperti anjing.
Kata Maria, E hanya bercanda soal bentuk rambut putra Ivan Sugianto. Dia membandingkannya dengan anjing jenis pudel.
"Itu guyonan dengan teman-temannya dan menyebutkan bahwa (putra Ivan) itu lucu seperti pudel. Rambutnya lucu seperti pudel," kata Maria, dilansir Suara.com pada Jumat (15/11/2024).
Baca Juga: Kejanggalan Penangkapan Ivan Sugianto di Mata Netizen: Wajahnya Kayak Beda
"Tidak ada secara langsung menyebut bahwa itu (putra Ivan) (mirip) pudel," sambung Maria.
Lebih lanjut kata Maria, E dan putra Ivan tak kembali berinteraksi usai guyonan soal pudel tersebut. Hingga akhirnya, dia menyaksikan E diminta minta maaf sembari bersujud dan menggonggong oleh Ivan di tempat umum.
Momen tersebut kemudian menjadi viral di media sosial. Netizen ramai-ramai mengecam aksi Ivan yang dianggap sudah kelewat batas.
Saat peristiwa itu terjadi, Maria mengaku panik karena disaksikan banyak orang. Karena itu, dia membiarkan putranya diperlakukan Ivan secara tidak manusiawi.
"Saya panik. Kenapa saya biarkan saat itu karena saya takut, saya panik," ungkap Maria.
"Kenapa anak saya harus sujud dan mengggonggong padahal sebagai orangtua saja, saya nggak pernah minta anak saya menggonggong," sambung Maria dengan air matanya.
"Sujud saja tidak pernah," ujar dia lagi.
Berada dalam situasi seperti itu, Maria pasrah. Dia ingin agar masalah cepat selesai sehingga membiarkan putranya menggonggong di depan Ivan.
"Yang penting anak saya nggak papa. Saya ketakutan (dan bilang), 'ya sudah mengggonggong biar masalah ini cepat selesai'," ujar Maria.
Namun kini, rasa bersalah menggerogoti diri Maria. Maria mempertanyakan posisinya sebagai seorang Ibu yang membiarkan putranya diperlakukan secara tidak manusiawi oleh orang lain.
"Saya merasa bersalah kenapa sebagai seorang Mama membiarkan anak saya di depan orang banyak, sujud dan menggonggong seperti itu, diperlakukan seperti tidak manusiawi," kata Maria.