Tribute untuk Benny Soebardja, Dewa Budjana Racik Ulang 'My Life' dalam Acoustic String Quartet

Yohanes Endra Suara.Com
Selasa, 05 November 2024 | 08:00 WIB
Tribute untuk Benny Soebardja, Dewa Budjana Racik Ulang 'My Life' dalam Acoustic String Quartet
Benny Soebardja, Dewa Budjana, Andy rif, dan Budhy Haryono. [istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Benny Soebardja adalah salah satu musisi rock legendaris Tanah Air yang bisa dibilang underrated. Kehadirannya nyaris tersamarkan ingar-bingar band rock populer era 70-an lainnya macam God Bless, The Rollies atau AKA.

Padahal tidak dapat dipungkiri, sepak terjang Benny di masa itu tergolong sangat berani melawan arus tren. Pionir sebagai musisi independen yang menciptakan dan memainkan lagu karya sendiri. Berbeda dibanding band-band lain yang kebanyakan cenderung meng-cover lagu-lagu tenar mancanegara.

Dewa Budjana persembahkan tribute untuk Benny Soebardja. [istimewa]
Dewa Budjana persembahkan tribute untuk Benny Soebardja. [istimewa]

Lewat Shark Move, band yang dibentuknya di Bandung, Jawa Barat pada 1970, Benny dan personel lainnya menyalurkan kreativitas musikalnya dengan merangkai sebuah album rekaman bermuatan lagu-lagu karya orisinalnya sendiri.

Shark Move yang digerakkan formasi Benny (vokal/gitar), Soman Loebis (keyboard/piano), Janto Diablo (flute/bass), Sammy Zakaria (dram) dan Bhagu Ramchand (vokal/promosi) merekam album pertamanya (sekaligus yang terakhir), “Ghede Chokra’s” pada 2 Januari 1970, di Musica’s Studio. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, judul album itu berarti ‘Great Session’.

Salah satu komposisi lagu karya Benny Soebardja di album yang dirilis pada 1973 itu, yang berjudul “My Life”, menjadi salah satu daya tariknya. Berdurasi hampir 9 menit, dan sarat bauran nuansa psychedelic dan progressive rock. Atau kerap pula disebut ‘art rock’ pada jaman itu.

Nyawa Baru “My Life”

Kini, lebih dari setengah abad kemudian, tepatnya tahun 2024, “My Life” dihidupkan lagi oleh gitaris dan music director Dewa Budjana. Versi kali ini menampilkan duet Benny Soebardja dan Andy /rif di lini vokal, dan disuguhkan lewat racikan aransemen berelemen acoustic strings quartet yang lebih fresh dan kekinian.

Ihwal ide mendaur ulang “My Life” sendiri berawal saat Budjana, dramer Budhy Haryono dan Irvan Temons (The Temon’s Berkesenian) menghadiri acara peluncuran piringan hitam (vinyl) Benny Soebardja di helatan Record Store Day Indonesia, di Senayan Park (Spark), Jakarta pada April 2024 lalu.

Secara spontan, ketiganya berucap; ‘Yuk bikin album tribute Benny Soebardja!’. “Memang awalnya akan bikin album dengan aransemen baru dan (berkolaborasi) dengan beberapa aranjer. Kami memilih Budhy Haryono sebagai koordinator ke musisi-musisi (pendukung)-nya,” ujar Budjana mengungkap latar belakang idenya.

Baca Juga: Esensi Lagu SEVENTEEN 'Water': Semangat Berjuang Untuk Mencapai Puncak

Kendati demikian, sejauh ini, untuk sementara proyek ini baru dimulai dengan peluncuran single “My Life”, lantaran masih terbentur sejumlah kendala.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI