Infografis
Suara.com - Kimberly Ryder kembali mengungkap borok suaminya, Edward Akbar di tengah proses perceraian mereka yang masih berlangsung.
Kim, sapaan akrab Kimberly Ryder melakukan hal tersebut karena Edward Akbar mengkhawatirkan anak-anak mereka tak diajarkan ilmu agama bila tak tinggal bersamanya.
Karena itu, Kimberly Ryder menegaskan bahwa dia setiap hari selalu salat berjamaah bersama anak-anaknya dan mengajarkan mereka mengaji atau membaca Alquran.
"So far ya yang aku ajarkan ke anak itu, salat. Setiap hari saya salat bareng mereka, mereka masih ngaji," ujar Kimberly Ryder dilansir dari Youtube Cumicumi, Jumat (1/11/2024).
Baca Juga: Jeje Govinda Dapat Kiriman Teluh Gara-Gara Ikut Pilkada, Raffi Ahmad sampai Kena Imbas
Sementara itu, Kimberly Ryder mengatakan Edward justru tak pernah puasa dan tak pandai mengaji. Padahal, kata dia, sang suami rajin salat.
"Apakah Edward melakukan sesuai ajaran agama? Oke iya, salatnya iya. Puasanya kagak, emang nggak pernah puasa. Ngaji aja nggak bisa, cuman ngerti dan ngajarin anak alif ba ta aja," jelasnya.
"Kalau dari saya, saya setiap Ramadhan puasa Alhamdulillah," ujarnya.
Bahkan, artis 31 tahun ini mengaku pernah juga khatam membaca Alquran dan selalu salat 5 waktu sesuai ajaran Islam.
"Ngaji, saya pernah khatam kok. Salat sekarang pun saya 5 waktu Alhamdulillah, InsyaAllah terus begitu," jelasnya.
Baca Juga: Playing Victim, Baim Wong Ingin Damai Usai Bongkar Aib Paula Verhoeven
Menurutnya, Edward Akbar tak perlu mengkhawatirkan soal pendidikan agama anak-anak mereka. Sebab, Kimberly Ryder sekeluarga selalu berusaha mengajak mereka salat dan mengaji sampai sekarang.
Bahkan. Kimberly Ryder mengatakan anak-anaknya rutin mengaji seminggu 2 kali selama tinggal bersamanya.
"Sekarang anak itu kebiasaannya mereka salat bareng aku atau bareng nenek, omnya, tante aku dan sepupu aku. Kita mengajarkan mereka hal-hal yang baik, berdoa keluar rumah dan segala macam," ujar Kimberly Ryder.
Alih-alih mengkhawatirkan soal hal tersebut, Kimberly Ryder justru meminta Edward Akbar lebih memikirkan kewajibannya menafkahi anak-anak, termasuk memberi makan dan kehidupan yang layak serta aman.
