Suara.com - Aktris sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka meminta Kejaksaan Agung turut memeriksa seluruh mantan Menteri Perdagangan (Mendag) yang pernah melakukan impor gula dalam jumlah besar.
Permintaan tersebut dilontarkan Rieke Diah Pitaloka usai penetapan mantan Mendag Thomas Lembong alias Tom Lembong sebagai tersangka dalam kasus dugaan impor gula dari 2015-2023.
Kasus dugaan korupsi impor gula Tom Lembong ini membuat negara rugi kurang lebih Rp 400 miliar.
Dalam sebuah unggahan di Instagram pada Kamis (30/10/2024), anggota DPR di Komisi VI pun menyertakan tagar "viral for justice" dan "Sikat Mafia Pangan".
Baca Juga: Melayat ke Rumah Uya Kuya, Sikap Raffi Ahmad Sebagai Pejabat Negara Disorot
Sementara dalam gambar yang disertakannya, terpampang daftar jumlah impor gula yang telah dilakukan oleh masing-masing mantan Mendag periode 2015 sampai 2024.
"Spill impor gula menteri perdagangan (yang berwenang tolong koreksi kalau data saya salah)," bunyi keterangan pada gambar.
"1. Tom Lembong (2015-2016) : sekitar 5 juta ton.
2. Enggartiasto Lukita (2016-2019) : sekitar 15 juta ton.
3. Agus Suparmanto (2019-2020) : sekitar 9,5 juta ton.
4. Muhammad Luthfi (2020-2022) : sekutar 13 juta ton.
5. Zulkifli Hasan (2022-2024) : skeitar 18 juta ton," sambungnya.
Rieke Diah Pitaloka juga meminta masyarakat untuk mendukung Kejaksaan Agung dalam membongkar korupsi impor gula.
"Mari kita beri dukungan kepada Kejaksaan Agung untuk bongkar korupsi impor gula," pungkasnya.
Baca Juga: Sukses Pikat Irish Bella, Status Asli Haldy Sabri Dibongkar Orang Dekat: Dia Kaya Banget
Kolom komentar Rieke Diah Pitaloka seketika dipenuhi dengan hujatan-hujatan terhadap para mantan Mendag. Mereka juga bertanya-tanya apakah nomor 4 dan 5 dapat diadili.
"Nomor 5 bisa turun dari jabatan menteri nih, kalau nggak dipecat dari jabatan menteri yang ekarang, yo kebangetan lah, udah mati rasa hukum di Indonesia," ujar seorang warganet.
"Nomor 5 seharusnya paling dulu diusut, karena paling banyak dan saat ini dia dalam kabinet, supaya sekalian bebersih di kabinet yang sekarang. Kalau serius," imbuh warganet lainnya.
"Apakah ini dimnamakan keadilan? Miris sekali lihatnya yang banyak tidak ditangkap, yang sedikit ditangkap," ujar warganet lain.