Infografis
Suara.com - Film Guna Guna Istri Muda baru merilis first look jelang penayangan pada 28 November 2024 mendatang. Dari judulnya saja, film Guna Guna Istri Muda langsung sukses menyedot perhatian.
Belum lagi Guna Guna Istri Muda akan menyuguhkan cerita yang belakangan ini paling banyak disukai masyarakat Indonesia. Bukan hanya nuansa horor, drama perebut laki orang alias pelakor menjadikan film Guna Guna Istri Muda semakin menarik.
Bukan film baru, Guna Guna Istri Muda ternyata remake judul yang sama tahun 1977. Simak berbagai fakta film Guna Guna Istri Muda lainnya melalui potret-potret first look berikut ini.
1. Remake Film Roy Marten
Film Guna Guna Istri Muda produksi Falcon Pictures merupakan remake film Guna-Guna Isteri Muda tahun 1977 yang dibintangi mendiang Aedy Mowaard, Farida Pasha, Maruli Sitompul, Hendra Cipta, serta Rina Hasyim, Connie Sutedja, dan Roy Marten.
Kendati begitu, film Guna Guna Istri Muda dijanjikan bukan sekadar menyalin cerita versi tahun 1977. Kesamaan hanya secara film dan ide, tetapi treatment seperti teknis dan penokohan akan berbeda.
2. Dibintangi Anjasmara hingga Abidzar Al Ghifari
Film Guna Guna Istri Muda menggaet Anjasmara dan Lulu Tobing sebagai pasangan pemeran utamanya. Rumah tangga mereka digoda oleh istri muda yang diperankan Carissa Perusset.
Sementara Abidzar Al Ghifari berperan sebagai mantan kekasih Carissa Perusset. Baik Abidzar maupun Carissa sama-sama mendatangi dukun untuk mencelakai pasangan orang yang mereka cintai.
3. Bukan Dukun Biasa
Happy Salma yang berperan sebagai dukun bersama Mbah Sumi menjanjikan penampilan berbeda di film Guna Guna Istri Muda. Happy tak akan menunjukkan penampilan dukun seperti di film kebanyakan.
Sebaliknya, penampilan Happy Salma membuatnya tak akan disangka bekerja sebagai dukun. Hal itu diibaratkan selayaknya penjahat yang tidak terlihat jahat dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Sinopsis Film Dosa, Debut Irish Bella Jadi Produser di Rumah Produksi Milik Haldy Sabri
4. Sempat Ditolak Lulu Tobing
Guna Guna Istri Muda akan menjadi film pertama Lulu Tobing di genre horor. Awalnya menolak, Lulu akhirnya berani keluar zona nyaman setelah diyakinkan oleh produser dan sutradara.
