“Di satu titik ibu saya itu hanya bisa memberi makan anaknya nasi sama garam, sama parutan kelapa,” kata perempuan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tumbuh menjadi sosok yang kuat dan keras, Retno mengaku hal tersebut tidak lepas dari pengalaman hidupnya yang sangat keras sejak dulu.
“Ada masa-masa yang kami memang susah, jadi memang kalau saya sekarang menjadi orang yang keras itu karena hidup saya sangat keras,” terang perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah.
Merasa dirinya bukan siapa-siapa saat kecil hingga sempat merasakan hidup susah hingga makan dengan garam justru membuat Retno tersebut menjadi sosok yang survive menjalani kehidupan.
“Dari kecil, I’am completely nobody. Jadi ini mengingatkan pada masa kecil saya, saya pernah makan nasi dengan parutan kelapa dan dengan garam, but here I am, saya survive,” pungkasnya.
Kontributor : Rizka Utami