Tantangan Teuku Rifnu Wikana Jadi Gubernur di Series Rekaman Terlarang

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:14 WIB
Tantangan Teuku Rifnu Wikana Jadi Gubernur di Series Rekaman Terlarang
Teuku Rifnu Wikana ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin (21/10/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teuku Rifnu Wikana kembali berperan menjadi orang penting di pemerintahan dalam series Rekaman Terlarang. Lakonnya, sebagai Gubernur yang memiliki putri dengan skandal video syur.

Untuk melakoni peran tersebut, Teuku Rifnu Wikana jelas melakukan sejumlah riset. Tapi yang kemudian menjadi fokus dan tantangan adalah bagaimana penampilannya meyakinkan penonton bahwa dirinya adalah seorang Gubernur.

"Karena secara latar belakang pendidikan, cara mengucapkan teks, itu harus meyakinkan penonton bahwa ini bener Gubernur," kata Teuku Rifnu Wikana kepada Suara.com ditemui di Grand Indonesia, Senin (21/10/2024).

Teuku Rifnu Wikana ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin (21/10/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]
Teuku Rifnu Wikana ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin (21/10/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]

Tak hanya secara gesture dan pengucapan teks, bahkan sampai sikap kepada keluarga, menjadi perhatian Teuku Rifnu Wikana.

Baca Juga: Anak Teuku Rifnu Wikana Ternyata Tidak Ikut Jadi Korban Tabrak Lari

"Bagaimana perilakunya ke keluarga, ke orang lain itu harus bener-bener diperhatiin," tuturnya.

Saat disinggung apakah ada sosok yang menjadi bahan riset, Teuku Rifnu Wikana mengatakan dirinya hanya melihat gambaran Gubernur.

Namun secara spesifik siapa yang dilihat kemudian diterapkan dalam film, aktor peraih Piala Citra tersebut membentuk imajinasi.

Teuku Rifnu Wikana ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin (21/10/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]
Teuku Rifnu Wikana ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin (21/10/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]

"Dari Twitter, televisi, media sosial, oh begini ya. Dari situ, kita bisa menentukan kemana arah karakter yang kita bawa," tuturnya.

Ia menambahkan, "karena memang seorang Gubernur itu kan punya leadership tinggi. Maksudnya secara psikologi karakter itu udah aku paham, Jadi tinggal bagaimana dialog bisa menyesuaikan."

Baca Juga: Bukannya Minta Maaf, Keluarga Pelaku Tabrak Lari Anak Teuku Rifnu Wikana Malah Bikin Drama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI