Suara.com - Salah satu mantan personel One Direction, Liam Payne meninggal dunia usai terjatuh dari balkon hotel di Argentina. Sebelum kematian Liam, promotor musik di Indonesia, Sound Rhythm kebanjiran permintaan gelar konser reuni One Direction.
Permintaan tersebut datang sejak salah satu personelnya, Niall Horan sukses menghibur penggemarnya di Tanah Air pada Mei lalu.
"Banyak banget yang minta reuni, bahkan DM kita juga banyak yang minta tolong dong bikinin reuni one direction," kata Ahmad Satrio perwakilan Sound Rhythm saat dihubungi awak media belum lama ini.
Sayang saat itu, manajemen One Direction belum memastikan bakal mengadakan reuni. Pasalnya, eks boyband tersebut masih sibuk dengan karier solo masing-masing
Baca Juga: 5 Fakta Terbaru Kematian Liam Payne, Polisi Selidiki Pengaruh Alkohol dan Obat-obatan
"Kita nanyain selesai acaranya Niall, mereka bilang memang banyak yang masih fokus untuk solo kariernya dulu. Masih belum melihat reuni itu. Mungkin ada rencana reuni itu dalam 3-4 tahun ke depan tapi belum dalam waktu dekat sih," terangnya.
Menurut Ahmad, pihak manajemen tak menampik bahwa Jakarta jadi salah satu pasar terbesar bagi One Direction. Sehingga, Indonesia tetap masuk 'target' jika One Direction kelak benar-benar reuni.
"Yang jelas, mereka melihat Jakarta sebagai salah satu pasar terbesar One Direction. Jadi, kota ini memang menjadi pertimbangan utama mereka untuk didatangi," jelas Ahmad.
Sebelumnya, Head of Marketing Communication Sound Rhythm, Ahmad Satrio mengatakan pihaknya berencana mendatangkan Liam Payne pada 2025. Namun harapan itu pupus setelah dia meninggal dunia.
Konser Liam Payne seharusnya dijadwalkan antara kuartal kedua dan ketiga 2025. Lokasi konsernya itu akan digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Transkrip Percakapan Staf Hotel dan Operator 911 Sebelum Liam Payne Tewas Jatuh dari Balkon