Suara.com - Yati Surachman memang dikenal sebagai pemain film. Tapi jauh sebelum akting, artis 67 tahun tersebut adalah seorang penyanyi.
Darah seni bermusik Yati Surachman, berasal dari sang ibu yang juga seorang pemusik. Sang kakek, merupakan pemain biola di RRI.
"Aku suka nyanyi di Ancol, Taman IRTI (kini Monas)," kata Yati Surachman kepada Suara.com ditemui di Kemang, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Sebagai penyanyi di jalan, honor Yati Surachman di era 70-an tak begitu besar. "Dulu dibayar Rp 5 ribu," kenangnya.
Baca Juga: 3 Film Thriller Super Menegangkan yang Tak Boleh Kamu Lewatkan!
Namun pekerjaan sebagai penyanyi dengan honor ribuan rupiah, berubah saat Yati Surachman bertemu dengan seorang wartawan.
"Pas nyanyi di Ancol, difotoin sama wartawan terus diajakin main film," terang Yati Surachman.
Meski tak memiliki bakat akting, Yati Surachman menyanggupi penawaran tersebut. Debutnya di film Kisah Cinta dengan menjadi ekstras, mendapat honor yang fantastis.
"1975, kalau nggak salah aku dibayar Rp 100 ribu," kata Yati Surachman.
Uang Rp 100 ribu di era 70-an termasuk nominal yang mahal. Apalagi bagi seorang pendatang baru seperti Yati Surachman.
Baca Juga: Review Film Kutukan Calon Arang: Menghidupkan Kembali Horor Mitos Nusantara
"Dari Rp 5 ribu ke Rp 100 ribu kan jauh banget. (Merasa syok?) Ya gitu deh," kata bintang film Perawan Desa ini.
Karena akting yang mumpuni, Yati Surachman kembali dipanggil untuk membintangi film lain. Inem Pelayan Seksi menjadi film yang memberikannya pundi-pundi uang besar.
"Di film itu, aku dapat Rp 150 ribu. Uangnya aku kasih mama dan minta Rp 20 ribu buat beli bakso sama teman-teman," tutur Yati Surachman.