Suara.com - Dimas Seto namanya mendadak ikut disebut-sebut di tengah huru-hara perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Baim Wong sebelumnya menggelar konferensi pers untuk memberikan keterangan soal alasan perceraiannya dengan Paula yang disebut karena adanya orang ketiga.
Mantan pemain sinetron ABG itu lantas diyakini netizen sebagai sosok yang menjadi selingkuhan Paula, dikarenakan saat itu ada salah satu unggahan Baim Wong yang diduga untuk menyindir suami Dhini Aminarti itu.
Baim Wong sempat menyindir sosok sahabatnya yang belum memiliki keturunan, lalu dia juga meminta agar sahabatnya itu jangan mengganggu istri orang lain.
Baca Juga: Dituding Jadi Selingkuhan Paula Verhoeven, Dimas Seto Masih Rangkul Akrab Baim Wong
“Siapa yang belum punya anak, saya doain biar cepet punya anak. Sabar, tapi jangan malah ganggu istri orang ya,” tulis Baim Wong kala itu.
Banyak netizen yang meyakini jika unggahan Baim tersebut ditujukan untuk sahabatnya, Dimas Seto yang di usia 15 tahun pernikahannya belum juga dikaruniai keturunan.
Walaupun belum mendapatkan anak, hubungan Dimas Seto dan istrinya terlihat selalu romantis.
Laki-laki yang mengawali kariernya sebagai model itu bahkan sempat mengatakan dalam salah satu podcast, jika dia merasa beruntung memiliki istrinya.
Baca Juga: Gilang Bhaskara Duga Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven Pengalihan Isu Besar
“Alhamdulilah gue dapet istri yang punya tujuan hidup yang sama, mensupport suami untuk menjadi lebih baik,” kata Dimas Seto dikutip pada Rabu (9/10/2024) dari podcast Kasisolusi yang ditayangkan pada 16 Agustus 2024 lalu.
Dimas Seto juga mengungkapkan jika Dhini merupakan sosok istri yang taat kepada suami karena selalu mengikuti segala keinginan suami yang baik.
“Alhamdulillah istri gue menjadi istri yang mau mensupport suami lah, mengikuti ke mana jalan gue yang baik,” ungkap laki-laki kelahiran Jakarta 45 tahun silam itu.
Bersama sang istri, Dimas Seto juga kerap mengikuti kajian dan memperdalam ilmu agama. Keduanya bahkan telah meninggalkan dunia entertainment yang membesarkan namanya dan memilih untuk fokus dalam karya dan kebaikan.
“Karya kita adalah karya kebaikan, apapun kebaikan kita harus capai, kita ambil belum tentu besok kita masih diberikan kesempatan,” ungkap laki-laki kelahiran 23 Juli 1979.
Kontributor : Rizka Utami