Suara.com - Sepak bola Indonesia tengah berkomitmen menarik berbagai pemain luar negeri yang masih berdarah atau berkaitan dengan Tanah Air untuk dijadikan sebagai andalan. Terkini, ada sosok pemain naturalisasi bernama Eliano Reijnders.
Semenjak namanya muncul, Eliano digadrungi oleh publik. Tak hanya soal visual dan keahlian bersepak bola, silsilah serta beragam hal mengenai dirinya turut meningkatkan pamor Eliano di mata publik Indonesia.
Eliano pun sudah melakukan debut di media asing asal Bahrain. Berjejer Mees Hilgers, asal usul dari Eliano Reijnders menjadi topik utama dari berita tersebut.
Namun ada satu yang janggal di balik keterangan yang disertakan. Dikutip Suara.com pada Selasa (8/10/2024), darah Belanda dalam diri Eliano justru dipertanyakan.
Baca Juga: Media Bahrain Sebut Eliano Reijnders Bukan Keturunan Belanda, Kok Bisa?
Bagaimana tidak, tidak tertulis jika Eliano berasal dari Belanda. Pemain yang sudah dinaturalisasi tersebut malah dijelaskan berasal dari Finlandia.
"Ini adalah daftar pemain Timnas Indonesia untuk menghadapi Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia, termasuk dua pemain baru, satu dari Belanda dan satu dari Finlandia," tulis media tersebut.
Jika ditelusuri lebih lanjut, media asal Bahrain tersebut mengambil fakta bahwa Eliano tidak lahir di Belanda, melainkan Finlandia.
Lalu bagaimana dengan darah Belanda sekaligus darah Indonesia yang ada dalam diri Eliano Reijnders?
Dirangkum oleh Suara.com, Eliano Reijnders memiliki silsilah yang sangat menarik. Ayah dari Eliano, Martin Reijnders adalah pria asal Belanda yang memang pernah bermain untuk klub asal Belanda, Amerika Serikat, hingga Finlandia.
Baca Juga: Benarkah Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Ilegal? Ini Penjelasan PSSI
Sedikit menggeser sang Ayah, silsilah dari pihak Eliano tak kalah memikat untuk dibahas. Eliano memiliki seorang ibu bernama Angelina Lekatompessy, seorang perempuan asal Maluku.
Marga yang disertakan dalam nama belakang ibu Eliano itu adalah marga asli dari kota Ambon. Marga Lekatompessy pernah disebut dalam buku Antologi Cerita Rakyat Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease terbitan Kantor Bahasa Maluku, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud, 2019 yang membahas khusus mengenai Legenda Buaya Tembaka.
Meski berasal dari Maluku, tercatat bahwa beberapa keturunan dari marga tersebut melakukan migrasi ke Belanda. Migrasi tersebut dilakukan bersama 6000 tentara KNIL asal Maluku menggunakan kapal laut pada kurun waktu 1951-1953.
Diduga dari situ lah muncul para keturunan marga tersebut di Belanda. Dua di antaranya adalah kakak adik Tijjani Reijnders dan Eliano Reijnders.