Suara.com - Tamara Tyasmara memberikan respons terkait terdakwa Yudha Arfandi yang menangis saat membacakan nota pembelaan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (7/10/2024).
Yudha Arfandi menangis lantaran sedih dengan segala tudingan buruk dan dianggap bak monster mengerikan sejak menjadi terdakwa pembunuhan.
Menurut Tamara, rasa sedih Yudha tak sebanding dengan apa yang dia rasakan karena kehilangan Dante.

"Kalau dia (Yudha) menangis karena dibilang monster, saya lebih menangis dan hancur sudah kehilangan anak saya satu-satunya dan nggak akan bisa kembali lagi bersama saya," kata Tamara Tyasmara kepada Suara.com saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (7/10/2024).
"Kalau dia (Yudha) merasa hancur, di sini ada saya mamanya Dante melahirkan Dante yang lebih hancur," ucapnya menyambung.
Menurut Tamara Tyasmara, apa yang harus dialami Yudha Arfandi tak seberapa dengan apa yang telah dia lalui.
Pasalnya hingga saat ini Yudha masih bisa bertemu putrinya, sementara Tamara hanya bisa berdoa saat merindukan Dante.
"Tidak sama sekali (sebanding). Dia (Yudha) masih bisa ketemu anaknya. Saya cuma bisa kirim doa dan tidur sama selimutnya Dante kalau kangen," ungkapnya.
Bagi Tamara Tyasmara, dirinya dan Angger Dimas, ayah kandung Dante yang paling menderita setelah kasus ini terjadi.
![Suasana sidang kasus pembunuhan atas Raden Andante oleh Yudha Arfandi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (22/7/2024). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/22/81189-sidang-kasus-pembunuhan-atas-raden-andante-oleh-yudha-arfandi.jpg)
"Di sini, saya dan papa Dante dan semua keluarga yang paling hancur," tegas Tamara.