Suara.com - Kristo Immanuel menjadi impersonator yang diperhitungkan namanya. Sebab, tak banyak orang yang bisa seperti lelaki 27 tahun tersebut.
Ketertarikan Kristo Immanuel terhadap impersonate bermula saat menonton film kartun. Dari situ ia baru tahu, satu orang bisa mewakili beberapa suara.
"5 karakter atau 10 karakter tuh yang ngisi suaranya satu orang gitu," kata Kristo Immanuel saat datang ke kantor Suara.com belum lama ini.
Baca Juga: Dari Belajar Voice Acting, Karier Kristo Immanuel Melejit jadi Aktor
Kristo Immanuel mulai belajar menjadi seorang impersonator. Terlebih muncul film Planet of the Apes.
"Dari situ aku kayak pengen banget jadi voice actor. Supaya ada karakter yang bisa dihidupkan. Bukan dari aku tapi dari suara aku," katanya.
Keinginan itu kemudian terwujud saat Kristo Immanuel terlibat di film Susi Susanti. Dia tak muncul sebagai dirinya, tapi lewat suara Presiden ke-2 Soeharto.
Saat diminta untuk mengulang kembali suara Soeharto, Kristo Immanuel tak bisa melakukannya.
"Lupa, soalnya ada suara yang aku taro di 'bank', ada yang setelah selesai, aku hapus," ucap Kristo Immanuel.
Baca Juga: Gara-gara Tukang Kelapa, Kristo Immanuel Harus Tunggu Saat Syuting My Annoying Brother!
Ternyata, ini menjadi trik Kristo Immanuel copot-pasang agar bisa memiliki banyak tokoh yang di-impersonate.
Setelah selesai dengan pekerjaan satu, ia melepasnya. Jika ada yang baru, bintang film Big Four tersebut akan memasangnya dalam 'bank' otak.
"Kapasitas otak nggak bisa menghapal terlalu banyak," ucap Kristo Immanuel.
Menurut Kristo tidak mudah untuk meng-impersonate sebuah karakter. Ada teknik suara hingga penggunaan otot di sekitar leher.
"Jadi kayak ngubah lidah taruh di mana, lehernya disempitin, diberatin gitu-gitu," jelas Kristo Immanuel.
Salah satu tokoh yang masih terekam di 'bank' otal Kristo Immanuel adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Mickey mouse.
"Pak Jokowi sama Mickey, itu easy lah," ucapnya.