Suara.com - Indonesia sedang berada dalam kondisi ketidakstabilan ekonomi yang sangat merugikan rakyat biasa. Namun momen pelantikan DPR RI justru menunjukkan hal yang semakin membuat rakyat berdarah-darah.
Sebagai perwakilan dari rakyat Indonesia, para anggota DPR RI yang baru dilantik tak menunjukan kesederhaan. Hal yang sama juga dilakukan oleh anggota keluarga yang mereka boyong dalam acara tersebut.
Beragam tas bermerek dipamerkan oleh para tokoh yang hadir. Mulai dari adik Raffi Ahmad, Nisya Ahmad hingga Mulan Jameela.
Dikutip oleh Suara.com dalam rangkuman milik akun X @gaongaoff, tas-tas yang dipamerkan tersebut memiliki harga yang fantastis. Mulai dari sekitar Rp30 jutaan hingga sampai Rp450 juta.
Baca Juga: Al dan Dul Dikerubungi Ibu-ibu di Pelantikan DPR, Kelihaian El Rumi Kabur Jadi Omongan: Kayak Ninja
Harga-harga tersebut masih berada dalam kisaran. Biaya yang benar-benar dikeluarkan bisa kurang bahkan bisa lebih.
Misalnya, ada sosok politikus Putri Zulhas yang menenteng tas Louis Vuitton dengan harga berkisarRp113 juta. Kemudian ada adik dari Raffi Ahmad, Nisya Ahmad dengan tas Hermes miliknya setara Rp450 juta.
Belum lagi dengan Mulan Jameela yang datang dengan tas Chanel seharga Rp90-100 juta. Ditambah Beby Tsabina yang menenteng tas Dior dengan harga Rp95 jutaan.
Jika ditotal seluruhnya, bersama tas-tas yang juga disebutkan dalam video yang sama, totalnya bisa mencapai angka lebih dari Rp1 miliar.
Angka yang fantastis ini kemudian dinilai bisa menjadi dana yang realistis dan berguna bagi anak-anak Papua yang perlu mengakses pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Warganet Curhat Ada Artis Anggota DPR Gelar Pesta Meriah usai Dilantik, Diduga Ahmad Dhani?
"Kalau ditotalin semua harga tasnya, bisa buat membiayai program pendidikan dan kebersihan (MCK) anak-anak Papua," bunyi pemilik akun X yang memviralkannya yang kemudian disambut dengan beragam komentar.
"Dan itu cuma dari sekian koleksi," ujar seorang warganet.
"Membuat sedih, kita (Indonesia) berantakan," tambah yang lain.
"Bubarin aja lah DPR itu lembaga korup, gak ada guna," komentar lainnya.