Suara.com - Baliho Kaesang Pangarep sempat berada di sisi-sisi jalan saat Pilkada 2024. Ini karena anak Presiden Joko Widodo tersebut adalah Ketua Umum PSI.
Salah satu tulisan dalam baliho tersebut, menuai sorotan publik. Bertuliskan 'Politik adalah jalan ninja kita', kata-kata tersebut ramai menjadi perbincangan.
Dalam baliho tersebut, foto Kaesang Pangarep dipajang bersebelahan dengan foto ayahnya, Presiden Jokowi.
Akibat baliho itu marak bermunculan, Kaesang Pangarep dan Presiden Jokowi ramai menuai kritik pedas dari sejumlah warganet.
Baca Juga: Ucap Terima Kasih ke TNI atas Pengabdian dan Loyalitas, Jokowi: Saya Merasakan Betul
"Sampah yang paling banyak berkontribusi mengotori jalan di seluruh poelosok Republik setahun terakhir ini," tulis akun @anonjawa.
Pasalnya, baliho keluarga Presiden Jokowi dianggap sebagai baliho terbanyak yang memenuhi jalanan di Tanah Air.
"Adalah spanduk bergambar wajah Mulyono dan puteranya," sambung akun tersebut, dikutip pada Sabtu (5/10/2024).
Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam. Sebagian netizen mengutarakan ekspresi kekesalan atas baliho keluarga Jokowi.
"Baliho paling menjijikan dan merusak mood kalau sampai ngelewatin dan kelihatan mata," tulis seorang netizen.
Baca Juga: Jokowi Beri Pujian, Masyarakat Heboh Ketemu Prabowo saat Upacara HUT ke-79 TNI di Monas
"Belum lagi sekarang akhir tahun. Takut hujan badai, terus itu baliho segede gaban yang gak ada manfaatnya itu mencelakai orang yang lalu lalang," ujar netizen lain.
Sementara itu, sebagian netizen lainnya menyoroti slogan baliho tersebut hingga dikait-kaitkan dengan bisnis Kaesang Pangarep.
"Jelek banget slogannya, kayak orang gak pernah baca buku," ucap netizen lain.
"'Politik adalah jalan ninja kita', iyalah. Usaha lu kan bangkrut semua," kata netizen yang lainnya.
Untuk informasi tambahan, salah satu perusahaan udang milik Kaesang yakni, PT Panca Mitra Multipersada Tbk (PMPP), dikabarkan telah merugi hingga ratusan miliran di tahun 2024.
Pada semester I, PPMP harus membukukan kerugian per Juni 2024 sebesar 12,84 juta Dolar AS atau setara dengan Rp210,23 miliar (Rp16.370/1 Dolar AS per 28 Juni 2024).