Suara.com - Influencer Gita Savitri mengkritik dunia politik di Indonesia yang menurutnya berisi politikus abal-abal serta figur publik yang haus akan kekuasaan.
Akibatnya, sistem pemerintahan di Indonesia carut-marut karena banyaknya orang yang hanya ingin mengejar kekuasaan saja.
"Negara kita penuh sama politikus abal-abal yang enggak punya conscience (hati nurani). Yang dipepet public figure karena mungkin isi rekeningnya dia yang sekarang enggak cukup," sindir Gitasav dalam Instagram Story, Kamis (3/10/2024).
Hal itu juga memicu orang-orang biasa untuk "mendekati" figur publik tersebut supaya mendapat jabatan atau keuntungan lainnya.
Baca Juga: Kemampuan Bahasa Inggrisnya Pas-pasan, Pendiri UIPM Rantastia Nur Alangan Dihujat Netizen
"Makanya bela-belain ikutan mengejar kekuasaan di pemerintahanan. Terus figur publik ini dijilat-jilat rasa coklat sama orang-orang biasa yang ngarep supaya dia kecipratan," ujar Gitasav.
Dalam pandangan Gitasav, Indonesia merupakan ladang paling enak untuk mengejar tahta dan kuasa. Padahal apa yang dimiliki mereka dinilai sudah cukup.
"Makanya ada kampus abal-abal segala. Terus apa? Palingan cuma bikin ribut-ribut aja, tapi pelaku-pelakunya enggak dapet konsekuensinya," ucap Gitasav.
"Karena balik lagi, negara kita banyak politikus abal, figur publik yang enggak pernah merasa cukup, dan orang biasa yang suka jilat-jilat juga," imbuhnya.
Menurut Gitasav, itu adalah lingkaran yang tak ada habisnya. "Gitu terus sampai Indonesia bobrok. Padahal kan jadi manusia enggak mesti menjual prinsip, menjual harga diri sebegitunya?" katanya sinis.
Baca Juga: Siap-Siap Masuk Kabinet, Raffi Ahmad Berakhir Senasib dengan Erina Gudono
Sebelumnya, Gitasav sempat protes karena fotonya dicatut di website Universal Institute of Professional Management (UIPM) yang memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Raffi Ahmad.
Kampus tersebut hanya menggunakan fotonya, lalu mengubah namanya menjadi Anita Sari.