Kemampuan Bahasa Inggrisnya Pas-pasan, Pendiri UIPM Rantastia Nur Alangan Dihujat Netizen

Yohanes Endra Suara.Com
Kamis, 03 Oktober 2024 | 13:31 WIB
Kemampuan Bahasa Inggrisnya Pas-pasan, Pendiri UIPM Rantastia Nur Alangan Dihujat Netizen
Raffi Ahmad bersama Rantastia Nur Alangan. (Instagram @raffinagita1717)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polemik kampus Universal Institute of Professional Management (UIPM) yang memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada artis Raffi Ahmad kembali menuai sorotan.

Selain alamat kampus yang diragukan netizen, kini giliran pendiri UIPM yang menjadi bahan pembicaraan netizen di media sosial.

Di media sosial X, beredar sebuah video saat pendiri UIPM, Rantastia Nur Alangan terdengar berbicara dalam Bahasa Inggris.

Laki-laki yang mengaku pernah menempuh pendidikan Diplomat Militer di China hingga dianugerahi Bintang 3 oleh Soldier of Peace International Association (SPIA) itu terdengar terbata-bata saat bicara dalam Bahasa Inggris.

Tidak hanya itu saja, pelafalannya saat mengucapkan kosa kata dalam Bahasa Inggris itu tidak terdengar jelas bahkan keliru.

“I am the president CEO UIPM UN Ecosoc. I’m very very proud of UIPM, why? (Saya adalah presiden CEO UIPM UN Ecosoc, saya sangat bangga dengan UIPM, kenapa?)” kata laki-laki yang mengaku pernah menempuh pendidikan di Budi Utomo dalam bidang komputer.

Selain itu, Rantastia juga terlihat kesulitan saat menyebut kepanjangan dari UIPM itu sendiri, padahal dia mengaku sebagai pendiri kampus tersebut yang mana seharusnya sudah cukup familiar dengan singkatan kampus yang didirikannya itu.

Unggahan pendiri UIPM yang terbata-bata saat berbicara dalam Bahasa Inggris itu dibagikan salah satu pegiat media sosial dengan akun @mazzini_gsp.

Baca Juga: Raffi Ahmad Promosikan Beasiswa LPDP Usai Kampus yang Beri Gelar Kehormatannya Dikuliti, Langsung Ramai Diledek

Akun tersebut meluapkan kekecewaan dan kekesalannya saat mengetahui sosok yang merupakan pendiri kampus berskala internasional itu justru sangat kurang dalam hal komunikasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI