Suara.com - Dokter Tifauzia Tyassuma atau akrab disapa dokter Tifa ikut menyoroti gimmick Jamaludin Malik ketika pelantikan anggota DPR RI periode 2024-2029 pada Selasa (1/10/2024).
Seperti diketahui, Jamaludin Malik merupakan anggota DPR terpilih dari Dapil Jawa Tengah II. Dia disorot publik karena mengenakan kostum Ultraman ke acara pelantikan DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan.
Lewat akun Twitter pribadinya, dokter Tifa mengutarakan ekspresi malu akibat gimmick Jamaludin Malik selaku anggota dewan terpilih.
Di samping itu, dokter Tifa juga mengutarakan harapan agar gimmick Jamaludin Malik tersebut tidak sampai tersebar ke luar negeri.
"Ya Allah, semoga berita ini tidak sampai (ke luar negeri). Malu banget kita," kata dokter Tifa.
Menurut analisisnya, dokter Tifa mencurigai Jamaludin Malik mengalami gangguan mental dengan kecenderungan sindrom Don Quixote.
"Orang ini mengalami Don Quixote Syndrome. Don Quixote Syndrome menampilkan ciri-ciri gangguan jiwa, antara lain delusi, skizoid, kompulsif, maniak," sambung dokter Tifa.
Pada penutupnya, dokter Tifa mewanti-wanti masyarakat ihwal bahaya gangguan mental yang tidak segera ditangani.
"Saya ingatkan ya, penyakit jiwa itu menular," tutur dokter Tifa, ditilik dari akun @DokterTifa pada Rabu (2/10/2024).
Baca Juga: Verrell Bramasta Janji Gak Bakal Bolos, Ternyata Anggota DPR Dapat Bayaran Sebesar Ini setiap Rapat
Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam.
"Pelantikan dibikin kayak bercandaan," tulis seorang netizen.
"Saya heran dan kaget. Seharusnya sebelum dilantik, diwajibkan periksakan diri ke dokter," ujar netizen lain.
"Sungguh miris sekali, apa yang bisa diharapkan dari wakil rakyat seperti ini," ucap netizen yang lainnya.
Untuk informasi tambahan, Jamaludin Malik telah angkat bicara memberikan klarifikasi soal kostum Ultraman yang dikenakannya dalam acara pelantikan DPR RI.
“Waktu nyaleg kita pakai kostum Ultraman, sekarang pun begitu," katanya.
Anggota dewan dari fraksi Golkar tersebut menambahkan, superhero Ultraman merupakan simbol perlawanan terhadap kejahatan.
"Ultraman itu membasmi kejahatan," sambungnya.