"Kalau wakil presiden kita ternyata volume otak depannya sudah menyusut sehingga kecakapannya dalam berpikir sudah terganggu, keputusan-keputusan dia sangat rentan menjadi eror, maka nasib kita (rakyat) akan jadi sengsara," sambungnya.
Selain itu, menurut Reza, kondisi tersebut akan berdampak pada kehidupan masyarakat Indonesia yang berada di ujung tanduk.
"Jadi kehidupan kita itu beresiko di ujung tanduk kalau wakil presiden seperti itu," tegasnya.