Suara.com - Kaesang Pangarep kembali membuat gebrakan yang membuat publik semakin geram dan kembali menghujatnya di media sosial.
Pada Selasa (24/9/2024) kemarin, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia itu pergi blusukan di wilayah Tangerang, Banten.
Tidak ada yang aneh dalam kunjungan adik Gibran Rakabuming itu, hanya saja penampilan Kaesang yang mengenakan rompi bertuliskan “Putra Mulyono” itu langsung menuai sorotan publik.
Sebagai informasi, Mulyono merupakan nama kecil Presiden Jokowi yang kini menjadi viral di media sosial.
Baca Juga: Kaesang Bikin Heboh Lagi, Kali Ini dengan Rompi 'Putra Mulyono'
Tidak hanya tulisan “Putra Mulyono” yang membuat salfok, sebuah gambar siluet pria yang diduga adalah Presiden Jokowi juga tak lepas dari sorotan.
Tak menunggu waktu lama, aksi Kaesang yang mengenakan rompi bertuliskan “Putra Mulyono” itu menjadi trending di media sosial X.
Salah satu pegiat media sosial dan pengamat politik Jhon Sitorus lantas ikut membahas berita yang kini tengah viral itu.
Jhon Sitorus melalui cuitan di akun X @JhonSitorus_18 mengungkapkan pendapatnya terkait alasan Kaesang mengenakan rompi bertuliskan Putra Mulyono itu.
Baca Juga: Alasan KPK Belum Umumkan Hasil Klarifikasi Jet Pribadi Kaesang: Proses Administrasi Belum Rampung
“Kenapa pakai Rompi bertuliskan "Putera Mulyono?" Karena dia gak mampu menjawab masalah dengan gagasan. Kepala yang kosong tak mampu menarasikan setiap visi dan misi,” tulis Jhon Sitorus.
Menurut pegiat media sosial itu, Kaesang memainkan lagu lama dengan gimmick untuk memanfaatkan situasi yang tengah panas.
“Jadi sama seperti dulu, mainkan gimmick. Mulyono adalah bagian dari protes rakyat kepada Jokowi, tetapi Kaesang seolah-olah nantangin dengan tengil untuk memanfaatkan situasi,” lanjutnya.
Menurut Jhon, dengan memainkan gimmick tersebut, Kaesang dianggap playing victim alias bertindak seolah menjadi korban dari berbagai pemberitaan negatif yang ada. Padahal menurutnya, justru Kaesang dan keluarganya yang menjadi sumber permasalahan di negara ini.
“Lagi-lagi ingin mendulang simpati, memanfaatkan diri seolah-olah korban agar rakyat merasa Iba. Padahal, keluarganya lah akar masalah bangsa ini,” kata Jhon.
Pengamat politik yang kerap melontarkan kritik tajam itu juga mengatakan bahwa nantinya tidak akan ada sebuah pembelaan yang berupa gagasan dari suami Erina Gudono itu.
“Jangan harap ada pertarungan gagasan dari mulutnya. Paling hanya cengengesan dan nyengar-nyengir,” tutup Jhon di akhir unggahannya.
Kontributor : Rizka Utami