Suara.com - Vokalis The Changcuters, Tria menjadi perbincangan warganet usai pingsan saat manggung. Tria diduga pingsan karena serangan jantung.
Tria pingsan saat membawakan lagu Gila-giilaan dalam acara The Sounds Project pada Sabtu (10/8/2024).
Sedangkan soal dugaan serangan jantung, grup band The Cangcuters belum klarifikasi. Namun demikian kondisi Tria disebut sudah membaik.
Sang istri, Dhatu Rembulan mengungkapkan dalam unggahan Instagram miliknya, bahwa suaminya masih harus menjalani perawatan intensi di sebuah rumah sakit.
Baca Juga: Cegah Penyakit Jantung dengan Deteksi Dini, Bagaimana Langkah yang Tepat?
Dhatu Rembulan meminta doa kepada para penggemar The Changcuters agar pemulian Tria bisa berjalan dengan lancar.
"Mohon doanya semoga pemulihannya berjalan baik dan lancar," ujarnya.
Selain itu, Dhatu Rembulan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh penggemar dan masyarakat Indonesia yang terus memberikan dukungan dan doa kepada Tria.
"Terima kasih untuk perhatian dan doanya beberapa hari ini, Mohon maaf belum bisa merespon satu persatu, tetapi doa dan perhatiannya sangat aku syukuri," ujarnya.
Seperti diketahui kala itu, malam yang seharusnya penuh energi di The Sounds Project (TSP) mendadak berubah panik ketika vokalis The Changcuters tiba-tiba pingsan di atas panggung. Insiden ini terjadi setelah Tria baru saja menyanyikan dua lagu.
Saat sedang menyanyikan lagu "Gila-gilaan," memasuki menit terakhir, Tria yang tampil enerjik sepanjang malam tersebut, tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri di dekat drummer.
Suasana konser pun tegang, penampilan band langsung dihentikan, dan kru panggung segera memberikan pertolongan pertama kepada Tria, pria berusia 42 tahun itu.
Karena kondisinya yang mengkhawatirkan, Tria segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Show pun sempat terhenti selama beberapa menit.
Promotor dan perwakilan The Changcuters segera menyampaikan permohonan maaf kepada para penonton atas insiden yang terjadi dan ketidakmampuan Tria untuk melanjutkan penampilannya malam itu.
Penyebab Serangan Jantung
Penyakit kardiovaskular di Indonesia atau serangan jantung biasanya disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, pola makan yang tidak seimbang, hipertensi, obesitas, diabetes melitus, dan kurangnya aktivitas fisik.
Perilaku tersebut merupakan salah satu kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Dilaporkan, 50 persen penderita PJK berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.
Gejala Serangan Jantung
Serangan jantung adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat. Jika tidak segera ditangani, serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung bahkan kematian.
Penting untuk mengetahui gejala serangan jantung agar dapat segera mendapatkan pertolongan medis.
- Nyeri dada: Biasanya terasa seperti tekanan, sesak, nyeri menusuk, atau terbakar di tengah atau sisi kiri dada.
- Nyeri menjalar: Rasa sakit dapat menjalar ke bahu, lengan (terutama lengan kiri), leher, rahang, punggung, atau perut bagian atas.
- Sesak napas: Kesulitan bernapas atau merasa seperti tercekik.
- Keringat dingin: Berkeringat berlebihan tanpa sebab yang jelas.
- Mual dan muntah: Perasaan mual atau muntah.
- Pusing atau vertigo: Rasa pusing atau kepala terasa ringan.
- Kelemahan: Tiba-tiba merasa sangat lelah atau lemah.
- Detak jantung tidak teratur: Jantung berdebar-debar atau berdetak sangat cepat atau lambat.