"Kita nggak akan pegang, jadi kita biarkan anak itu kabur untuk hari itu. Nanti kita kejar di hari berikutnya," ujarnya lebih lanjut.
Selain privasi, anak memiliki hak penuh atas tubuh mereka. Jadi orang lain tidak boleh asal memegang mereka.
"Kita kalau menggerebek anak-anak remaja ini ada step by step-nya gitu. Jadi kita tetap jaga jarak, dia boleh di posisi yang dia inginkan, sampai akhirnya dia ikut kita," terangnya.
Ragil mengaku miris melihat video Lolly yang berteriak histeris saat digotong menuju mobil dari kamar apartemennya.
"Aku miris sih melihat video si Lolly dipegang. Ini anak udah sakit katakan lah kayak gitu ya. Kita nggak tahu penyebabnya apa, ini harus diterapi, ditambah lagi dia punya pengalaman yang nggak enak, ditonton satu Indonesia, plus ditarik-tarik," tutur Ragil.
"Bahkan dia udah teriak berkali-kali, baju gue, rok gue, segala macam, tapi orang nggak ngedengerin, (tetap) narik aja. Ini yang nggak dilakukan di Jerman, karena balik lagi, ini akan berujung pada trauma untuk si anak," sambungnya.
Ragil menegaskan dirinya tidak ingin menjatuhkan Nikita Mirzani. Dia hanya mencemaskan kondisi mental Lolly yang masih remaja.
"Aku tidak menjatuhkan kak Nikmir dan timnya, tapi ada kalanya ketika kita melakukan dengan lebih soft supaya tidak ada trauma untuk si Lolly," pungkasnya.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Baca Juga: Hasil Visum Lolly Ditunggu Polisi, Besok Akan Jadi Penentu!