Ritual melewati pohon beringin itu dipercaya untuk mencari berkah dan meminta perlindungan dari serangan musuh.
Beringin kembar tersebut dipercaya sebagai syarat meminang putri Sultan Hamengkubuwono I.
Ditulis dalam buku Switzy Sabandar bertajuk Mitos Beringin Kembar Yogyakarta, dari laku Masangin hingga Laut Selatan, dijelaskan Sri Sultan Hamengkubuwono I memberikan syarat kepada pria yang akan melamar putrinya dengan ritual masangin.
"Sang pelamar harus melewati beringin kembar dengan mata tertutup. Dari sejumlah pria yang mencoba hanya seorang pria dari Kerajaan Siliwangi yang mampu melewatinya," tulisnya.
Terpisah, menurut keterangan Penghageng Tepas Dwaraputra Keraton Yogyakarta KRT Jatiningrat bahwa tradisi masangin hanya sekadar permainan dan tak memiliki filosofi tertentu.
Ia bahkan memastikan bila mitos siapa saja yang mampu melewati beringin kembar tersebut akan terkabul keinginannya adalah tak benar.