Suara.com - Komika Bintang Emon menampilkan tulisan Susi Pudjiastuti di X yang mengkritik ihwal kebijakan pemerintah membuka keran ekspor pasir laut. Di situ, Susi menyebut baik pasir laut atau sedimen tak baik bila diekspor.
"Pasir, sedimen apapun disebutnya sangat penting untuk keberadaan kita. Bila kita mau ambil pasir/sedimen pakailah untuk meninggikan wilayah Pantura Jawa dan lain-lain yang sudah parah kena abrasi dan sebagian sudah tenggelam," demikian bunyi tulisan Susi.
"Kembalikan tanah daratan sawah-sawah rakyat kita di Pantura. BUKAN DIEKSPOR!! Andai dan semoga yang mulia yang mewakili rakyat Indonesia memahami. Terimakasih," sambung Susi.
Di caption, Bintang memuji pendapat dari mantan menteri kelautan dan perikanan tersebut.
Baca Juga: Gagal Jadi Presiden, Ingat Lagi Sikap Anies Baswedan Tolak Wacana Ekspor Pasir Laut
"Nahhh, Ibu Wonder Woman sudah berpendapat
Ekspor pasir laut," tulis Bintang Emon membuka tulisan.
Selanjutnya, komika yang dikenal kritis ini menyindir peraturan Indonesia yang kerap diakali. Dia diduga mengungkit keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) ihwal batas usia capres-cawapres yang akhirnya meloloskan Gibran ikut Pilpres 2024.
"Harapan: semoga peraturan yang dibuat tidak disalahgunakan, karena cara main yang populer belakangan kan 'lho? Emangnya salah? Kan sudah sesuai aturan'," tulis Bintang Emon.
"Lha kan yang bikin aturan situ. Bisa dong dibikin sesuai selera. Sekian berita dari akun media hari ini," ungkap Bintang lagi menutup caption.
Sindiran Bintang Emon ini memantik komentar pengguna Instagram. Menurut mereka, wajar Susi tak dipakai lagi sebagai menteri karena terlalu kritis.
"Sekarang paham kan kenapa menteri-menteri seperti Bu Susi, pak Rizal Ramli, pak Ignasius Jonan, hingga pak Anies nggak bisa Lama-lama kerja di kabinetnya si ono? ... Karena mereka terlalu vokal dan visioner," tulis waragnet.
"Rumusnya yang dipecat jadi menteri yang nggak mau diajak kotor," sambung warganet lainnya.
"Pantesan bu Susi digantikan, karena menteri yang lurus-lurus aja akan didepak ya," kata yang lain.
"Sampai ibu susi speck up itu emang udah bener-benar parah sih. Emang agak lain tuh satu keluarga (mulyono)," ujar yang lain.