Suara.com - Psikolog Lita Gading mengkritik aksi Nikita Mirzani yang mengumbar aib anak sulungnya, Laura Meizani alias Lolly, ke media sosial.
Kali ini, kabar Nikita Mirzani yang menjemput paksa Lolly di apartemen Bintaro Park View pada Kamis (19/9/2024) juga tak luput dari sorotan Lita Gading.
Lewat akun TikTok pribadinya, Lita Gading menyinggung orangtua jadi musuh anak. Meski tak menyebut nama Nikita Mirzani atau Lolly, komentarnya ini diduga kuat tertuju pada masalah mereka.
"Kalian itu mau dibawa ke mana? Anak bertengkar kepada orangtua, orangtua pun juga begitu. Ini kayak musuh, speechless saya ngomongin masalah kayak begini," ucap Lita Gading.
Baca Juga: Dokter Oky Pratama Siapkan Hadiah Jalan-Jalan Gratis ke Korea, Begini Syaratnya
Menurut Lita Gading, tidak seharusnya orangtua mengumbar aib keluarga sehingga menjadi konsumsi publik.
"Nggak perlu lah orang lain tahu, ini aib keluarga kalian. Tutup rapat-rapat aib kalian itu, jangan kau umbar dan bangga dengan apa yang sudah kalian umbar ke publik ini," sambung Lita Gading.
Menurut Lita Gading, membuka aib keluarga sama saja mencontohkan hal buruk pada masyarakat.
"Stop lah pertengakan ibu dan anak, tidak baik. Dan ini bukan merupakan contoh yang baik untuk dipublikasi," ujar Lita Gading.
Cuplikan unggahan video sindiran Lita Gading diduga untuk Nikita Mirzani ini viral di media sosial TikTok dengan atensi sebanyak 12,1 ribu jumlah tayangan.
Baca Juga: Pendidikan Dokter Oky Pratama, Lembut Yakinkan Lolly Saat Histeris Dijemput Paksa Nikita Mirzani
"Aib itu tutup rapat! Jangan diumbar jadi lahan cuan dan isi perut kalian," tulis akun TikTok @litagading5, ditilik pada Kamis (19/9/2024).
Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam.
"Yang dibutuhkan anaknya itu emaknya jemput sendirian aja, nggak usah bawa rombongan. Apalagi sambil live," tulis seorang netizen.
"Kalau emaknya bisa deep talk, udah pasti luluh itu anak," kata netizen lain.
"Sepertinya ibu dan anak ini butuh pendampingan psikolog biar cepat selesai masalahnya," kata yang lain.