Suara.com - Kata kunci Lolly dan Loli menjadi trending topik di X sejak beberapa jam terakhir. Perseteruan ibu dan anak antara Nikita Mirzani dengan Lolly memang menyedot perhatian netizen di media sosial.
Seperti yang diketahui bahwa semakin banyaknya pembicaraan mengenai suatu hal melalui media sosial X, maka hal atau kata tersebut akan berada dalam pencarian teratas trending topik
Karena itu seiring banyaknya netizen yang membahas kasus perseteruan Nikita Mirzani dan Lolly itu, maka nama keduanya kini menempati urutan teratas di media sosial X.
Akan tetapi khusus kata kunci Lolly, jika kita coba telusuri maka pencarian tidak bisa ditemukan. Beberapa netizen berspekulasi jika hal tersebut dilakukan oleh Nikita Mirzani lantaran ingin melindungi sang anak.
“Padahal trending tuhh lolly & loli. Tapi ketika diklik, gak muncul twit apapun. Ketika orang lain mikir "keren bgt loli, bekingannye siape smpe bisa begini?". Gue malah mikir klo ini kerjaan nikmir yg gamau orang-orang makin ngerujak loli,” tulis seorang netizen dengan akun @vers***
Namun benarkah demikian? Setelah ditelusuri dari berbagai sumber, diketahui bahwa Lolly atau Loli merupakan asal mula dari kata Lolicon yang bersumber dari budaya populer Jepang yang berpusat pada karakter gadis muda atau tampak awet muda, yang sering kali digambarkan dengan cara yang erotis atau berbau seksual.
Lalu di tahun 1970, negara Jepang menyebut Lolita yang pertama kali diambil dari sebuah novel berjudul sama untuk menggambarkan perasaan cinta dan nafsu terhadap gadis muda, atau lebih dikenal dengan sebutan pedofilia.
Menurut EG Groupation, jika pihak berwenang menemukan bahwa seseorang terbukti memiliki Lolicon atau materi apa pun yang dikategorikan sebagai pornografi anak, maka akan dikenakan undang-undang mengenai pornografi anak.
Baca Juga: Sebut Lolly Tukang Tipu dan Hobi Ngutang, Mail Syahputra: Nikita Mirzani yang Dikejar!
Berdasarkan hal tersebut, maka alasan nama Lolly tidak bisa ditemukan pada pencarian di X kemungkinan dikarenakan sudah terblokir otomatis di sistem X yang mencurigai adanya indikasi pornografi anak.