Gagal Jadi Presiden, Ingat Lagi Sikap Anies Baswedan Tolak Wacana Ekspor Pasir Laut

Kamis, 19 September 2024 | 14:38 WIB
Gagal Jadi Presiden, Ingat Lagi Sikap Anies Baswedan Tolak Wacana Ekspor Pasir Laut
Anies Baswedan dan Pandji Pragiwaksono (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, tokoh politik lain yang pernah menolak wacana ekspor pasir laut adalah eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ketika kampanye Pilpres 2024 lalu, Anies Baswedan pernah mengutarakan pendapatnya soal wacana ekspor pasir laut.

"Saya kadang-kadang batin, 'memangnya kita toko material ya sehingga pasirnya itu dipakai untuk tetangga sebelah?'," kata Anies Baswedan.

Menurut ayahanda Mutiara Baswedan tersebut, kebijakan wacana ekspor pasir laut lebih banyak membawa kerugian alih-alih keuntungan.

Baca Juga: Kemenangan RK-Suswono di Pilkada jakarta Bergantung Pengaruh Anies? Begini Kata Survei

"Kita akan stop ekspor pasir yang bisa merugikan nelayan, merugikan masyarakat pesisir, dan merusak lingkungan hidup," sambung Anies Baswedan.

Anies Baswedan menilai kebijakan penolakan ekspor pasir laut dapat melindungi lingkuhan hidup, merawat mata pencaharian masyarakat pesisir, hingga menjaga kedaulatan wilayah.

"Kita ingin agar kebijakan kita itu memperhitungkan juga kedaulatan wilayah," tutur Anies Baswedan.

Cuplikan unggahan video Anies Baswedan menolak wacana ekspor pasir laut ini viral kembali di media sosial Twitter dengan atensi sebanyak 248 ribu jumlah tayangan.

"Pantesan gak jadi presiden," tulis akun Twitter @BosPurwa, dilansir pada Kamis (19/9/2024). 

Baca Juga: Beda Adab Anies vs Ahok vs Kaesang saat Diperiksa KPK, Bak Gajah dan Semut?

Tokoh Politik, Anies Baswedan saat memberi keterangan di UGM, DIY Senin (9/9/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]
Tokoh Politik, Anies Baswedan saat memberi keterangan di UGM, DIY Senin (9/9/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]

Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam.

"Belajar pinter. Giliran kontestasi yang dipilih orang yang tidak kompeten. Ya pantas pendidikan tidak diprioritaskan oleh pemerintahan," tulis seorang netizen.

"Orang baik bakalan susah berkarier di Indonesia," ujar netizen lain. "Enak memang pemimpin yang pintar, kalau bodoh bikin susah," ucap netizen yang lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI