Suara.com - Kebijakan terbaru yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi mengenai diperbolehkannya ekspor pasir laut menjadi kontroversi terbaru yang menuai reaksi dari Susi Pudjiastuti.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini kembali memberikan reaksinya dalam sebuah cuitan di X. Ini menjadi cuitan kedua yang membahas hal yang sama, yaitu kebijakan eskpor pasir laut.
Respons yang diberikan oleh perempuan asal Pangandaran ini pun sama. Tanpa kata-kata, Susi Pudjiastuti hanya menyematkan beberapa emoji menangis.
Kali ini, sebagaimana dilansir oleh Suara.com pada Rabu (18/9/2024), Susi Pudjiastuti turut menyertakan sebuah artikel yang membahas mengenai bantahan Jokowi soal eskpor pasir laut.
Baca Juga: Ingin Pastikan IKN Siap Sebelum Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota, Jokowi: Pindahan Rumah Saja Ruwet
Bantahan yang penuh percaya diri disampaikan oleh orang nomor satu di Indonesia ini bukan sesuatu yang menenangkan seorang Susi Pudjiastuti. Ibu Susi yang baru menikahkan putrinya beberapa waktu lalu ini diduga justru semakin resah.
Pasalnya, bantahan yang disampaikan oleh Jokowi tersebut menggunakan dalih sedimen. Ayah dari Gibran Rakabuming bersikeras membedakan antara pasir laut dan sedimen meski bentuknya mirip.
Sayang sekali, pendapatnya tersebut bertolak belakang dengan apa yang diyakini oleh Susi Pudjiastuti dan publik. Pasalnya pasir laut merupakan salah satu jenis dari hasil sedimentasi, selain contoh lain yaitu lumpur.
"Memang pembodohan rakyat," komentar seorang warganet.
"Secara geologi semua pasir laut adalah hasil sedimentasi. Yang menarik dari sedimentasi pasir laut ada kandungan mineral," tambah yang lain.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Bijak di Medsos, Jejak Digital Gibran Malah Begini
"Sedimen itu pasir campur lumpur dan mineral. Tapi yang diekspor cuma pasirnya. Terus siapa yang bisa monitor bahwa yang diambil cuma sedimen?" ujar warganet lainnya.
Ada pula warganet yang dibuat khawatiri dengan kebijakan terbaru Jokowi ini pada keasrian dan keindahan laut. Hingga potensi kehilangan jati diri Indonesia sebagai negara kepulauan.
Ambilah sedimen itu, kemudian pasir pantai kena abrasi gelombang, dan terjadi sedimen lagi, keruk lagi kirim ke luar. Gitu terus sampe habis pulau, tambah luas wilayah orang," kritik seorang warganet.
"Ngeruk sedimen bisa bikin batas tepi pantai berubah dan batas luar Indonesia jadi mengecil dan merusak ekosistem pesisir, gak sampaikah Bapak itu berpikir ke situ?" kritik warganet yang lain.
"Padahal sedimen pasir itu banyak gunanya loh salah satunya bisa untuk mencegah erosi," komentar warganet menambahkan.