Jokowi Bedakan Sedimen dan Pasir Laut, Susi Pudjiastuti Semakin Menangis

Rabu, 18 September 2024 | 17:30 WIB
Jokowi Bedakan Sedimen dan Pasir Laut, Susi Pudjiastuti Semakin Menangis
Presiden Joko Widodo - Susi Pudjiastuti (Suara.com/Alfian Winanto-Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan terbaru yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi mengenai diperbolehkannya ekspor pasir laut menjadi kontroversi terbaru yang menuai reaksi dari Susi Pudjiastuti.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini kembali memberikan reaksinya dalam sebuah cuitan di X. Ini menjadi cuitan kedua yang membahas hal yang sama, yaitu kebijakan eskpor pasir laut.

Respons yang diberikan oleh perempuan asal Pangandaran ini pun sama. Tanpa kata-kata, Susi Pudjiastuti hanya menyematkan beberapa emoji menangis.

Kali ini, sebagaimana dilansir oleh Suara.com pada Rabu (18/9/2024), Susi Pudjiastuti turut menyertakan sebuah artikel yang membahas mengenai bantahan Jokowi soal eskpor pasir laut.

Bantahan yang penuh percaya diri disampaikan oleh orang nomor satu di Indonesia ini bukan sesuatu yang menenangkan seorang Susi Pudjiastuti. Ibu Susi yang baru menikahkan putrinya beberapa waktu lalu ini diduga justru semakin resah.

Pasalnya, bantahan yang disampaikan oleh Jokowi tersebut menggunakan dalih sedimen. Ayah dari Gibran Rakabuming bersikeras membedakan antara pasir laut dan sedimen meski bentuknya mirip.

Sayang sekali, pendapatnya tersebut bertolak belakang dengan apa yang diyakini oleh Susi Pudjiastuti dan publik. Pasalnya pasir laut merupakan salah satu jenis dari hasil sedimentasi, selain contoh lain yaitu lumpur.

"Memang pembodohan rakyat," komentar seorang warganet.

"Secara geologi semua pasir laut adalah hasil sedimentasi. Yang menarik dari sedimentasi pasir laut ada kandungan mineral," tambah yang lain.

Baca Juga: Ingin Pastikan IKN Siap Sebelum Teken Keppres Pemindahan Ibu Kota, Jokowi: Pindahan Rumah Saja Ruwet

"Sedimen itu pasir campur lumpur dan mineral. Tapi yang diekspor cuma pasirnya. Terus siapa yang bisa monitor bahwa yang diambil cuma sedimen?" ujar warganet lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI