Suara.com - Topik politik sedang hangat diperbincangkan belakangan ini jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2024-2029, serta Pilkada. Hal itu membuat pernyataan Indro Warkop tentang dunia politik kembali viral.
Dalam bincang-bincangnya dengan Kemal Palevi di konten yang tayang pada April 2024, Indro Warkop awalnya membicarakan soal tidak perlunya permusuhan karena beda pilihan Capres-Cawapres.
Indro Warkop lantas menyinggung soal langgengnya grup Warkop bareng almarhum Dono dan Kasino. Meski pernah tak saling sapa selama tiga tahun, almarhum Dono dan Kasino diungkap tidak pernah terpikir untuk berpisah sebagai grup Warkop.
Indro Warkop juga mengingatkan apabila almarhum Dono dan Kasino bukan orang sembarangan. Almarhum Dono adalah seorang dosen, sementara Kasino dikenal sebagai aktivis.
Baik almarhum Dono maupun Kasino disebut tidak tertarik terjun ke dunia politik seperti artis-artis jaman sekarang, padahal punya background yang mumpuni. Indro Warkop akhirnya mengungkap alasan dua sahabatnya itu enggan terjun di dunia politik.
"Karena politik di Indonesia bukan hati nurani. Tidak mewakili bangsa, tidak mewakili rakyat. Mereka mewakili diri sendiri," ujar Indro Warkop dalam potongan video yang dibagikan ulang akun X @kenhans03 pada Selasa (17/9/2024).
"Beda sama zaman dulu. Zaman dulu ada ideologi. Mohon maaf, PNI, ideologinya Marhaenisme. Banyak, partai Islam aja ada berapa. Ideologinya macam-macam," tambah pria berusia 66 tahun itu.
Baca Juga: Sinopsis Tukar Tambah Nasib, Series Komedi Aghniny Haque di Prime Video
Sebagai informasi, marhaenisme adalah ideologi yang menentang penindasan manusia maupun bangsa. Sementara ideologi partai jaman now menurut Indro Warkop adalah uang.