Suara.com - Susi Pudjiastuti turut mengomentari kebijakan pemerintahan Jokowi yang kembali membuka keran ekspor pasir laut. Sebelumnya kegiatan tersebut telah dilarang selama 20 tahun terakhir.
Melalui cuitan di X, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini merasa kecewa atas kebijakan tersebut. Susi memberikan emoji menangis.
Tangisan online Susi langsung menarik perhatian pengguna X mengingat dia baru saja berbahagia usai menikahkan putrinya.
Reaksi dari Susi Pudjiastuti ini juga sama dengan sebagian besar warganet. Pasalnya, ada banyak kerugian yang disebabkan dari dilegalkannya ekspor pasir laut, mulai dari rusaknya habitat laut hingga potensi erosi pantai.
Alhasil, kebijakan tersebut dinilai merugikan negara dan rakyat. Ditambah dengan fakta bahwa selama kurang lebih 20 tahun, ekspor pasir laur adalah bagian dari aktivitas ilegal di Indonesia.
"Gayanya merakyat aslinya menyusahkan rakyat," kritik seorang warganet.
"Nyuruh jangan bikin kebijakan ngawur tapi…," tambah yang lain.
"Bu susi aja sedih loh pembela nya tapi kok tetep aja gak mikir ya," sindir warganet.
"Bu Susi tolong kembali menjadi menteri," pinta warganet yang merasa putus asa.
Baca Juga: Arsjad Rasjid Kirim Surat ke Presiden Usai Dikudeta, Begini Respons Jokowi
Tak lama usai isu tersebut viral hingga dikomentari oleh Susi Pudjiastuti, Presiden Jokowi memberikan keterangan dengan lebih detail.
Jokowi menegaskan jika dia tidak melegalkan ekspor pasir laut. Jokowi menyebut jika yang diperbolehkan adalah ekspor dari sedimen yang dianggap menghalangi jalur kapal.
"Sekali lagi, itu bukan pasir laut ya, yang dibuka adalah sedimen, sedimen yang mengganggu alur jalannya kapal," kata Jokowi di Jakarta, Selasa (17/9/2024).
"Sekali lagi, bukan. Nanti kalau diterjemahkan pasir beda loh ya, sedimen itu beda, meskipun wujudnya juga pasir tapi sedimen. Coba dibaca di situ, sedimen," kata Jokowi.