Suara.com - Arie Kriting akhirnya kembali menyuarakan masalah buzzer yang tak berhenti menyerangnya sejak dia ikut turun demo menentang revisi UU Pilkada beberapa waktu lalu.
Terbaru, Arie Kriting mengaku kena semprot buzzer karena sengaja tidak memberi lahan untuk mereka menyuarakan sumpah serapahnya.
"Buzzer ngamuk-ngamuk, nggak dibukain kolom komentar di TikTok. Kocak banget," kata Arie Kriting, mengawali kisahnya lewat sebuah utas di X, Senin (16/9/2024).
Bahkan menurut versi Arie Kriting, ada yang sampai memohon-mohon kepadanya untuk mau membuka kolom komentar di TikTok agar mereka bisa leluasa menyerang.
Baca Juga: Indah Permatasari Bantu Arie Kriting Sikat Buzzer yang Serang Kaka Boss
"Pada ngamuk di mana-mana. Mengemis minta saya buka kolom komentar biar mereka bisa menghujat," beber Arie Kriting.
Arie Kriting pun meledek para buzzer yang tidak mendapat wadah untuk menyerangnya. Ia menyebut energi mereka terbuang sia-sia.
"Energinya gede, tapi nggak tahu mau dikemanain," kata Arie Kriting merasa puas.
Cerita Arie Kriting soal ulah para buzzer yang arahan menghujatnya tidak tersampaikan itu langsung direspon warganet. Ada yang menyebut tindakan itu sebagai upaya untuk mencairkan bayaran mereka.
"Kontrak kerjanya sesuai target mas. Kalau seumpama targetnya, contoh sampeyan, tutup komentar atau blok mereka, itu bayarannya jadi distop. Makanya maksa buat buka kolom komentar," papar akun @EarthWithoutEve.
"Kalau nggak komentar, mereka nggak dapet gaji," timpal akun @Fitoadt.
Ada juga yang menghimbau Arie Kriting untuk berhenti memberikan perhatian kepada mereka. Sebab, atensi juga jadi salah satu poin yang dikejar buzzer agar uang bayaran mereka cair.
"Demi kesehatan mental, emang nggak perlu ladenin haters. Kecuali Mamat, kalau dia boleh-boleh aja," ucap akun @fallenangels81.