Walaupun berhasil kembali ke Belanda, Nel Appels-van Heyst yang masih muda harus membayarnya dengan kehilangan sang Ibunda di kamp isolasi.
"Saat perang, dia (nenek saya) kehilangan mamanya di kamp isolasi," jelas Maarten Paes.
Pahitnya kehidupan yang dijalaninya selama perang tak membuat Nel Appels-van Heyst menghilangkan kenangan indah serta rasa hormat kepada Indonesia yang pernah menjadi tempat tinggalnya. Menurut keterangan Maarten, neneknya turut bahagia saat dirinya berbicara mengenai naturalisasi.