Infografis
Suara.com - Raffi Ahmad memberikan hadiah Rp 500 juta ke atlet Indonesia yang berlaga di Paralimpiade Paris, Prancis. Ini sebagai apresiasi atas mereka yang sudah memenangkan kompetisi.
Pagi tadi, Raffi Ahmad mengundang 15 atlet beserta pelatih datang ke kediamannya. Sambil ditemani para sahabat, suami Nagita Slavina itu memberikan hadiah.
"Kita apresiasi, mereka berjuang bukan untuk dirinya tapi juga bangsa dan negara," kata Raffi Ahmad di Andara, Jakarta Selatan pada Rabu (11/9/2024).
![Raffi Ahmad bersama perwakilan atlet Paralimpiade Paris saat ditemui di Andara, Jakarta Selatan pada Rabu (11/9/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/11/55237-raffi-ahmad-bersama-perwakilan-atlet-paralimpiade-paris.jpg)
Raffi Ahmad tidak sendirian dalam memberikan hadiah. Ia mengajak Ruksamin sebagai Bupati Konawe Utara dan Juragan 99.
Baca Juga: Beda dari Raffi Ahmad yang Dijuluki Makelar Jabatan, Ariel NOAH Mau Terjun ke Politik Asalkan ...
"Aku Rp 250 (juta), tadi Pak Haji Rp150 juta, tadi mas Gilang Rp 100 juta. Itu dia terkumpul lah hari ini Rp 500 juta alhamdulillah," tutur ayah dua anak ini.
Selain sebagai apresiasi, Raffi Ahmad juga mengatakan hadiah ini menjadi janji kepada para atlet.
Kebetulan sebelum berlaga di Paris, Prancis, Raffi Ahmad bertemu dengan beberapa atlet dan berjanji memberikan hadiah jika menang.
"Waktu itu diajak ke Solo, datang dan lihat teman-teman latihan. Saya janji kalau menang, saya undang ke rumah dan dapat hadiah," tutur Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad juga kaget ternyata ada banyak atlet yang bisa mendapatkan medali. Baginya, ini menjadi pencapaian yang membanggakan Indonesia.
"Alhamdulillah yang dapet medalinya banyak. Biar terus semangat dan terus berjuang," terang Raffi Ahmad.
Salah satu perwakilan atlet bahagia karena mendapat apresiasi dari Raffi Ahmad dan beberapa orang lainnya. Ia berharap makin banyak sponsor yang juga ikut membantu para atlet.
"Dengan adanya apresiasi dari a Raffi, semoga menggugah para sponsor. Karena kita para atlet disabilitas, nggak bisa dipungkiri kan untuk media publikasi masih sangat minim," ucapnya.
