Suara.com - Saaih Halilintar buka suara mengenai dirinya yang gagal ikut berkompetisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 lantaran masalah NPWP dan BPJS. Ia mengaku hanya bisa pasrah pada pihak yang berkuasa.
"Kita harus tetap serahkan pada yang berkuasa. karena kan kita sebenarnya nggak bisa atur orang, apalagi yang sudah berkuasa. yang bisa kita atur adalah latihan kita, kerja keras kita," kata Saaih Halilintar di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).
Saaih Halilintar juga bingung saat ramainya pemberitaan soal kegagalannya masuk PON lantaran masalah administrasi. Sebab, ia sudah memiliki NPWP sejak tahun 2020.
"Kalau dibilang nggak punya NPWP aku juga aneh, kaget akunya. Sebenarnya aku punya NPWP tahun 2020," ujar Saaih Halilintar.
Baca Juga: Padahal Diajari Adab dari Kecil, Intip Beda Cara Duduk Atta dan Saaih Halilintar di Acara TV
Saaih Halilintar mengaku kecewa lantaran gagal berpartisipasi dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024. Namun, keluarganya membantu untuk mengikhlaskan.
"Kecewa sih alhamdulillah aku dikuatkan sama ayah aku untuk menjadi orang yang jiwa besar, jadi tujuan kita juga diprestasi ini, berkontribusi PON ini untuk negara, ayahku selalu bilang kita harus cinta Tuhan, karena kalau kita cinta Tuhan kita jadi cinta negara," terang Saaih.
Saaih Halilintar menerangkan aktivitas golf yang selama ini digeluti memang untuk membanggakan negaranya, Indonesia. Keluarga Halilintar juga sudah melihat usaha keras Saaih Halilintar untuk lolos kualifikasi untuk menjadi atlet PON.
"Jadi aku semaksimal mungkin (tunjukkan) prestasi dan kita coba semaksimal mungkin untuk bisa menjadi seleksi nomor 1, karena itu yang dijanjikan untuk bisa terqualified masuk PON," tutur Saaih.
"Jadi kan dia berusaha untuk berkontribusi untuk negara. Nah jadi kalau dari pihak Saaih, saya sebagai orang tua bersaksi dia sudah maksimal berusaha, latihannya keras sekali, kesungguhannya, konsisten, komitmen," kata ibunda Saaih, Lenggogeni Faruk menimpali.
Baca Juga: Cara Duduk Saaih Halilintar Digunjing, Padahal Geni Faruk Sudah Ajarkan Adab dari Umur 7 Tahun
Sementara itu, Lenggogeni Faruk, menduga miskomunikasi menjadi kendala Saaih gagal ikut PON. Sebab, jika diminta, Saaih bisa saja menginput datanya secepat mungkin.
"Jadi kalau yang namanya, apa namanya administrasi misalnya kita dibilang ada keterlambatan NPWP atau BPJS segala macam, kita nggak ada," kata Geni Faruk.
"Karena Saaih itu sudah lengkap BPJS sudah dari 2018, kalau NPWP dari 2020 dan kita itu mendapat penghargaan sebagai pembayar pajak yang sangat baik," imbuhnya.
Sebagai informasi, dalam keterangan resminya, Manajer Tim PON Cabor Golf Provinsi Banten, Paulus Rudy mengatakan bahwa Saaih sampai 30 Juli 2024 belum mengirim berkas NPWP. Gara-gara hal itu, Paulus pun bisa memastikan Saaih tidak bisa mengikuti PON.