Suara.com - Rayaz Zoltan Fachrizal putra dari Assyifa Nur'aini adik Ayu Ting Ting telah 7 hari meninggalkan dunia. Di hari ke-7 kepergiannya, Baby Zoltan seharusnya tepat berusia 2 bulan.
Pada Sabtu (7/9/2024), keluarga Ayu Ting Ting kembali mendatangi makam Baby Zoltan. Kali ini mereka terlihat lebih tegar meski derai air mata masih belum bisa surut.
Seperti diketahui, Baby Zoltan meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari karena muntaber. Baby Zoltan kemungkinan terlambat ditangani sehingga mengalami dehidrasi.
Di hari ke-7 kepergian sang putra pula, Syifa adik Ayu Ting Ting baru bisa mengungkap isi hatinya. Simak isi hati Syifa bersamaan dengan potret keluarga Ayu Ting Ting ziarah ke makam Baby Zoltan berikut ini.
1. Kesedihan yang Mendalam

Syifa terus memandangi makam Baby Zoltan dengan pandangan nanar. Sebagai ibu yang melahirkan Baby Zoltan pada 7 Juli 2024 lalu, Syifa tampaknya masih belum menerima takdirnya saat ini.
2. Ibu yang Tegar

Namun menurut Ayu Ting Ting, Syifa terlihat sangat tegar saat dokter mengabarkan nyawa putranya tak bisa diselamatkan lagi. Syifa bahkan menemani proses alat-alat medis dilepas dari tubuh Baby Zoltan.
3. Mati Rasa

Syifa baru mengungkap perasaannya di hari ketujuh kepergian Baby Zoltan. Menurut Syifa, sekujur tubuhnya mati rasa ketika mendengar kabar sang putra pergi untuk selama-lamanya.
4. Rutin Sambangi Makam

Selama tujuh hari terakhir ini, keluarga Ayu Ting Ting terus mengunjungi TPU Lemperes, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Di hari ketujuh, Ayu Ting Ting yang sibuk syuting pun menyempatkan mengunjungi makam Baby Zoltan.
5. Dihiasi Bunga-bunga Segar

Makam Baby Zoltan selama tujuh hari terakhir pun terus dihiasi bunga-bunga segar yang rutin diganti setiap hari. Makamnya belum sepi pengunjung, terutama dari pihak keluarga.
Baca Juga: Tak Kuasa Tahan Pilunya Kehilangan Cucu, Ibunda Ayu Ting Ting: Maafin Ibu
6. Kesedihan Umi Kalsum Kehilangan Cucu

Bukan hanya Syifa saja yang terpukul, Umi Kalsum pun merasakan hal yang sama. Sebagai nenek, Umi Kalsum merasa kecolongan karena tidak bertindak cepat menangani sakit yang dialami Baby Zoltan.