Setelah berkonsultasi dengan seniornya, Sudharmono, Moerdiono tetap diangkat sebagai menteri dengan beberapa persyaratan. Kendati tak rujuk, dia diwajibkan didampingi istri pertamanya jika ada urusan kenegaraan.
Moerdiono diriwayatkan masih berkecil hati urusan rumah tangganya tersebut sehingga engan mengambil jatah rumah jabatan menteri dari pemerintah.