Suara.com - Momen manis nan hangat ditinggalkan oleh Paus Fransiskus serta Nasaruddin Umar dalam pertemuan keduanya di Masjiq Istiqlal, Jakarta pada Kamis (5/9/2024).
Dua tokoh sentral dari agama yang berbeda ini menunjukkan sikap yang nyata soal toleransi dan kasih sayang. Sebagai tuan rumah sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin memperlakukan Sri Paus Fransiskus yang mana adalah Pemimpin Gereja Katolik Sedunia dengan begitu baik.
Nasaruddin mencium kepala Paus Fransiskus yang duduk di atas kursi roda. Ciuman tersebut diberikan sebanyak dua kali yang kemudian disambut dengan ciuman di tangan oleh Paus Fransiskus.
Sikap dari Nasaruddin Umar ini membuat publik semakin terharu. Sikap tersebut juga tidak bisa dilepaskan begitu saja dari latar belakang seorang Nasaruddin Umar.
Nasaruddin Umar yang lahir pada tahun 1959 tak hanya dikenal sebagai tokoh agama besar yang memimpin Masjiq Istiqlal, namun seorang Muslim yang toleran terhadap agama selain Islam secara praktik.
Menilik beberapa data terkait pada Kamis (5/9/2024), Nasaruddin Umar sempat menjabat di pemerintahan. Tepatnya sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia dari tahun 2011 hingga 2014.
Selain itu, Nasaruddin Umar pernah dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Dirjen pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di Departemen Agama/ Kementerian Agama Republik Indonesia.
Semenjak tahun 2022, Nasaruddin Umar menjadi satu dari beberapa Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat untuk periode 2022-2027. Pada tahun tersebut pula, pria kelahiran Bone ini dipilih menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah pada Muktamar As'adiyah ke XV di Sengkang.

Sepak terjangnya baik di kehidupan pemerintahan maupun urusan agama ini dipengaruhi besar oleh pendidikan yang ditempuh oleh seorang Nasaruddin Umar. Tercatat bahwa Nasaruddin pernah menempuh pendidikan di Madrasah hingga pesantren.
Baca Juga: Sambut Hangat Kunjungan Paus Fransiskus, Gusdurian: Momentum Kuatkan Perdamaian dan Toleransi
Kemudian Nasaruddi melanjutkan pendidikan di Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang. Sementara S2-nya diambil di IAIN syarif Hidayatullah Jakarta.