Suara.com - Respons yang diperlihatkan Silfester Matutina saat berhadapan dengan Rocky Gerung mengundang beragam reaksi dari publik.
Ada yang tertawa hingga menyebut pertarungannya dengan Rocky Gerung bak otak yang dilawan dengan otot. Ada pula yang berbondong-bondong menguak jejak-jejak digital milik Silfester Matituna yang 'hampir' melakukan kekerasan saat didebat oleh Rocky Gerung.
Pada sesi adu argumen tersebut, Silfester sempat jumawa dengan mengungkit buku-buku yang dibacanya sejak kecil. Namun ketika ditanya judul dari buku tersebut, Silfester justru kebingungan.
Alhasil, kini pendidikan seorang Silfester Matutina dibanding-bandingkan dengan Rocky Gerung. Ingin tahu lebih detail? Simak rangkuman oleh Suara.com di sini.
Baca Juga: Silsilah Chico Hakim, Eyang Buyutnya Ternyata Pemilik Ajian Rawa Rontek
Ramai dibicarakan di platform X semenjak Rabu (4/9/2024), jejak pendidikan Silfester berakhir menjadi bahan guyonan publik. Disebut adalah Sarjana Hukum, tempat kuliah Silvester justru kontroversial.
Silfester tercatat berkuliah di perguruan swasta bernama Universitas Wiraswasta Indonesia. Kondisi dari universitas tersebut kini mengenaskan.
Dimulai dari bangunannya yang tampak bak ruko dengan tiga lantai. Hingga izin yang sudah dicabut oleh Dikti sejak tahun 2022 lalu.
Kontroversi tempat kuliah Silfester ini terus berlanjut dalam komentar-komentar yang ditinggalkan di akun media sosial milik universitas tersebut. Beberapa mahasiswa mengaku ditipu oleh Universitas Wiraswasta Indonesia hingga tak menemukan namanya di laman resmi Dikti.
Sebagai tambahan informasi, Silfester diskakmat oleh Rocky Gerung usai membanggakan bacaannya semasa SD. Mengaku membaca karya sastrawan besar Rusia, Leo Tolstoy, Silfester justru bungkam dan tak bisa menjawab judul dari buku yang konon sudah dibacanya.
Baca Juga: Terungkap! Hubungan Silfester Matutina dengan Presiden Jokowi
Sementara di sisi lain, nama Rocky Gerung sendiri tak asing di telinga publik. Baik di telinga mereka yang sudah berkiprah lebih lama atau yang termasuk bagian dari generasi muda.
Meski kerap dijuluki sebagai filsuf, Rocky Gerung adalah seorang pengamat politik yang selalu siap siaga dengan kaliber-kalibernya, termasuk ketika berdebat mengenai situasi pemerintahan saat ini.
Pria kelahiran Manado ini adalah lulusan dari Universitas Indonesia. Sempat belajar Hubungan Internasional, Rocky memilih berhenti dan beralih ke jurusan Filsafat.
Lulus dari sana, Rocky kembali ke Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia dan menjadi dosen. Konsentrasinya ada pada Filsafat Politik dan Filsafat Feminisme.
Bersama Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra, Rocky turut menjadi pendiri dari SETARA Institute. Organisasi ini berfokus pada penelitian dan advokasi berkaitan urusan demokrasi dan HAM (Hak Asasi Manusia).