Suara.com - Artis lawas Machica Mochtar belum lama ini mengungkapkan rasa rindunya kepada almarhum mantan suaminya, Letnan Jenderal (Purn) Moerdiono yang pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) di era Orde Baru.
Menurut mantan penyanyi keturunan Bugis itu, almarhum suaminya itu memiliki beberapa sifat terpuji yang membuatnya kerap merindukan sosoknya.
Dalam podcast Ngobrol Asix yang dipandu Ashanty, ibu dari Iqbal Ramadhan itu membeberkan sifat-sifat mantan suaminya yang membuatnya susah melupakan kebaikannya.
“Penyayang, orangnya juga polos, terus humoris, sangat humoris,” ungkap Machica Mochtar dikutip pada Kamis (5/9/2024).
Baca Juga: Aksi Heroik Iqbal Ramadhan Anak Jenderal Moerdiono Dampingi Teman saat Demo, Malah Ikut Dianiaya
Selain menjadi sosok penyayang dan humoris, Moerdiono diketahui juga memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Hal tersebut diungkap oleh Machica Mochtar yang menjadi saksi jika mantan suaminya itu sering berbagi kepada sesama.
“Terus orangnya juga sangat peka ya. Jadi kalau saya pergi ke luar kota sama dia, dia tuh udah nyiapin amplop-amplop di mobil,” ungkap wanita kelahiran Sengkang, Sulawesi Selatan itu.
Dalam perjalanan dinasnya itu Moerdiono kerap singgah di beberapa tempat dan membagikan amplop-amplop berisi uang yang sudah dipersiapkan sebelumnya di mobil.
“Tiap dia singgah di mana-mana, suka bagi-bagi,” kenang wanita 54 tahun itu.
Saat mengenang sifat suaminya yang suka berbagi itu, mata Machica Mochtar terlihat berkaca-kaca hingga tak terasa menitikkan air matanya.
“Itu yang membuat saya, kalau inget saya selalu kangen gitu. Kangen suasana yang tidak saya dapatkan ya,” kenangnya lagi.
Sementara itu artis yang populer di era 80 hingga 90-an itu juga mengungkapkan jika sifat sang anak, Iqbal Ramadhan, juga mewarisi sifat ayahnya yang disebut memiliki prinsip yang sangat kuat.
“Punya prinsip keras dan orang yang sangat berprinsip itu mungkin dari bapaknya,” terang artis yang memiliki nama asli Aisyah Mochtar itu.
Saat Iqbal merasa ada sesuatu kebenaran yang harus perjuangkan, maka ia akan mempertahankan prinsipnya itu seperti yang dilakukan sang ayah.
“Jadi kalau dia sudah menganggap itu sebuah kebenaran, enggak akan bisa lagi istilahnya kalau kita mau ‘Bisa enggak Iqbal begini’ (dia jawab) ‘Jangan enggak bisa itu begini’,” ungkap Machica Mochtar.
Kontributor : Rizka Utami